JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Kita menggelar pementasan Calon Lawan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, pada 20 hingga 21 Oktober 2023.
Pertunjukan ini membawa beberapa komedian dan aktor teater Tanah Air, yaitu Cak Lontong, Akbar, Inaya Wahid, Marwoto, Wisben, Joned, Oppie Andaresta, Yu Ningsih, Mucle, Joel Kriwil, Sri Krishna Encik, dan Joind Bayuwinanda.
Agus Noor selaku sutradara menggagas naskah Calon Lawan dalam balutan pesta elektoral atau Pemilu 2024.
Baca juga: Respons Cak Lontong Disebut sebagai MC Termahal di Kalangan Selebritas
“Sebentar lagi ramai pesta elektoral. Kita akan melihat kontestasi para pemimpin untuk mendapatkan panggung pemberitaan. Dan biasanya, pada saat seperti itulah, para pemimpin membutuhkan panggung seni sebagai bagian yang meramaikan panggung politik mereka," kata Agus Noor dalam konferensi pers di Graha Bakti Budaya, TIM, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023).
"Acara-acara seni banyak digelar dan diadakan dalam keriuhan politik, tetapi semua itu hanya menjadi cara untuk mengundang dan menghibur massa,” lanjutnya.
Butet Kertaredjasa selaku pendiri Indonesia Kita berharap, Calon Lawan menjadi sarana pendingin bagi publik dan para kontestan calon presiden sebelum maju berlaga.
Baca juga: Butet Kartaredjasa Cemas Jelang Pementasan Teater Calon Lawan
"Calon Lawan sarana menyambut kontestasi Pemilu dengan santai, gembira, dan tentunya tetap kompak dalam perbedaan pilihan dan pendapat. Tidak perlu sampai harus berseteru di level horizontal. Marilah kita terus bersatu dalam kebinekaan kita," ucap Butet.
View this post on Instagram
Kisah Calon Lawan menampilkan dunia pertarungan bawah tanah di mana para kelompok saling berebut pengaruh dan kekuasaan.
Pertarungan antar dua kelompok yang sama kuat pun terjadi. Berkali-kali terjadi pertarungan antar dua kelompok ini yang melibatkan jagoan-jagoan terbaik yang dimiliki keduanya.
Saat situasi kian menegangkan, muncul beberapa kejadian misterius, yang membuat masing-masing kubu saling curiga.
Ada beberapa penyerangan, tetapi tak bisa diketahui siapa yang melakukan. Situasi ini mendorong kemunculan dugaan bahwa ada jagoan misterius, sosok yang tak terlihat, yang bergerak cepat melebihi bayangan, dengan kesaktian yang tak tertandingi.
Sebagai lawan, sosok itu tak terlihat, tetapi memiliki kekuatan yang hebat.
Kedua kelompok yang tadinya berseteru kemudian mencoba bersatu untuk melawan “sosok tak terlihat” untuk mengetahui identitasnya yang sebenarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.