Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iwan Sagita Jadi Bintang di Gelar Budaya Lampung

Kompas.com - 19/06/2008, 00:32 WIB

BANDARLAMPUNG, RABU - Purnama menyala terang di atas GOR Saburai Bandar Lampung pada Rabu (18/6). Di halaman parkirnya digelar panggung besar dengan judul Gelar Budaya Lampung 2008.

Dua pria yang menjadi MC bolak-balik mengumumkan acara yang bakal ditampilkan pada malam pertama Gelar Budaya Lampung. Acara pertama dibuka dengan satu nomor tari pergaulan berjudul Tari Bedana Tradisional
yang terdiri dari tiga pasang muda-mudi yang menari lembut dengan iringan musik gambus.

Tari Bedana beringsut, muncul penyanyi cilik bernama Marlita yang membawakan dua lagu berbahasa Lampung yang diaransemen dengan irama dangdut. Penampilan Marlita yang menggemaskan itu pun menjadi penarik para penonton kian maju ke bibir panggung.

Berikutnya tampil Iwan Sagita yang selama ini dikenal sebagai seniman gambus.  Ia muncul bersama empat rekan dari Komunitas Pesisir Teluk Betung yang memainkan mandolin dan rebana. Iwan sendiri bernyanyi sambil memainkan biola.

Lazimnya kesenian gambus yang hidup subur di daratan Sumatera, Iwan pun mendendangkan pantun yang penuh kekecewaan karena cinta. Meski melodi lagu yang  dibawakan monoton, penampilan lelaki mungil yang sudah menelorkan 12 album (kaset, VCD, CD) berbahasa Lampung pesisir ini terlihat memesona.

Lelaki kelahiran Kalianda tahun 1965 ini bersama kelompoknya membawakan empat komposisi. Tapi di antara lagu-lagu yang dibawakannya disisipi peragaan busana khas Lampung oleh peragawati dan peragawan setempat,
tari piring, serta tari bedana.

Saat Iwan istirahat, muncul Dani Laksana dari pesisir Teluk Betung memainkan gitar tunggal. Ia memainkan gitarnya dengan open koord pada nada dasar Em. Sudah bisa ditebak, lagu yang dibawakan Dani pun
bernuansa melankolis yang bercerita tentang lelaki yang sedang patah hati.

Harus diakui, pada malam pertama Gelar Budaya Lampung yang jadi bintang adalah Iwan Sagita. Ayah empat anak dari dua istri, yang kini menduda ini denga jam terbang yang tinggi mampu merebut hati penonton.

Saat usai pergelaran, Iwan yang pertama kali masuk dapur rekaman pada 1992 ini menuturkan bahwa dirinya sekarang tengah kembali masuk dapur rekaman. Pemilik album berjudul Nedos Hati (nahan hati) ini mengaku sebentar lagi akan merilis album baru berjudul Angkah Bitian (tinggal kenangan). (JODHI YUDONO)

 Discard   
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau