Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Terbakar Cemburu, Krisna Mukti Dibogem

Kompas.com - 01/04/2010, 14:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Krisna Mukti terlibat keributan dengan teman prianya bernama Ananta seusai mengisi acara di sebuah pusat perbelanjaan di bilangan Cililitan, Jakarta Timur, beberapa waktu.

Dalam peristiwa itu, Krisna mengaku sempat dihajar dan ditendang pada bagian pahanya.Meski begitu, Krisna tak mau melanjutkannya ke jalur hukum. Ia mengaku apa yang terjadi lebih karena kesalahpahaman.

"Gue, Ananta, dan Christy (Chaslam) waktu itu perform. Memang dari awal sampai akhir acara suasananya enggak enak, gue berusaha buat suasana cair, becanda biasa, kemarin sekadar melempar tisu ke Ananta. Mungkin timing-nya aja enggak tepat dan mungkin dia capek sehingga berbuat anarkis, tapi gue enggak mau melawan karena takut masalahnya panjang. Ini sebenarnya salah paham," terang Krisna ketika ditemui di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2010).

 

Tak terima dengan perlakuan Krisna, Ananta, yang juga teman Christy Caslam, kekasih Krisna, malah langsung menyerangnya. "Setelah saya habis melempar tisu, dia mendorong, menonjok, dan menendang paha saya. Pada saat itu saya sempat ingin melawan tapi ditahan. Kalau dilanjutkan saya akan bermasalah lagi. Dia sempat mencaci maki," lanjutnya.

 

Menurut Krisna, kemarahan Ananta diyakininya lantaran terbakar cemburu dengan kemesraan dirinya dengan Christy. "Cemburu pasti wajar, mungkin rasa kecemburuan itu membuat dia tidak nyaman. Mungkin dia tahunya saya dan Christy sudah putus. Yang pasti urusan Christy dan Ananta saya tidak ikut campur," imbuhnya.

 

Krisna, yang baru saja selesai berurusan dengan hukum karena kasus penggelapan uang, mengaku tak ingin membawa masalah tersebut ke jalur hukum. "Saya sama Ananta teman akrab, saya berharap masalah ini diselesaikan dengan kekeluargaan. Saya berharap Ananta yang bertindak anarkis meminta maaf duluan," pintanya.

 

Namun, apabila jalan kekeluargaan tak juga dilakukan, mau tak mau ia akan menempuh jalur hukum. "Saya trauma dengan masalah hukum, tapi kalau ternyata kasusnya makin ribet dan menghambat karier saya, apa boleh buat," ungkap Krisna.

 

Diakui Krisna, langkah yang akan diambilnya itu bukan karena ia ingin mencari popularitas. "Yang pasti saya enggak butuh popularitas lagi, tapi cari pekerjaan, karena itu juga enggak menguntungkan saya juga. Kalau saya mau popularitas, saya punya cara lain," tandasnya. (C9-09)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau