JAKARTA, KOMPAS.com — Banyaknya tayangan yang tidak mendidik untuk anak-anak membuat sutradara Nia Dinata mau tak mau getol pelototi beragam tayangan televisi dan film.
Demi tontonan yang aman untuk kedua anaknya, Petrov (14) dan Gibran (9), sutradara film Ca Bau Kan dan Arisan! itu bahkan rela menjadi "petugas sensor". Jika menurutnya sudah lolos sensor, maka Nia pun tak ragu-ragu mempersilakan anaknya untuk menonton film tersebut.
"Selama bisa memberikan pengetahuan dan informasi yang positif, aku sih tak mempermasalahkannya walaupun menurut badan sensor (film) diperuntukkan bagi orang dewasa. Yang penting aku juga ikut mendampingi mereka,
Dikatakan Nia, banyak pengetahuan yang sebenarnya bisa diambil dari sebuah karya film, bahkan bisa memancing anak-anaknya bersikap kritis.
Pernah, kata Nia, salah satu anaknya mengkritk kejahatan yang dilakukan seorang presiden di negara adidaya sana setelah ia banyak menonton film-film yang bertema perang.
"Mereka akhirnya tahu tentang politik dan menggugahnya untuk mengetahui lebih jauh tentang negara yang menjadi latar belakang film tersebut. Pengetahuan mereka banyak bertambah," ungkap sutradara kelahiran Jakarta, 4 Maret 1970 itu.
Bagi Nia, menonton film jauh bisa bikin pintar ketimbang menonton sinetron. Makanya, ia tak mengizinkan anaknya menyaksikan program tayangan sinetron yang berjubel di layar kaca dari mulai pukul 19.00 hingga 21.30 WIB.
"Kalau kebetulan anakku melihat bibi pengasuhnya menonton sinetron jam-jam seperti itu, dia akan bilang kepada bibinya, kalau acara itu enggak bagus dan enggak mendidik, lalu mengadu kepadaku," ungkap cucu pahlawan nasional Otto Iskandardinata ini. (Persda Network/EH)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.