KOMPAS.com — Kita mungkin kurang dapat mengenalnya dari potongan rambutnya yang terlihat menipis. Namun, apabila kita menyimak kacamata dan lekukan kemancungan hidungnya, maka tidak dapat dipungkiri lagi apabila sosok legendaris ini adalah John Lennon.
Seorang seniman digital menyusun gambar rekayasa ini untuk menandai ulang tahun ke-70 mendiang vokalis Beatles itu besok. Meski hampir berselang 30 tahun sejak John Lennon ditembak mati oleh Mark Chapman di New York, dokumen yang ditinggalkannya masih menjejakkan masalah belakangan.
Biro Investigasi Federal AS, FBI, pekan ini menyita lembar aplikasi permohonan kewarganegaraan AS yang berisi satu set cap jari tangan John Lennon. Lembar aplikasi pada tahun 1976 ini dilelang di situs gottahaverockandroll.com seharga 100.000 dollar AS.
Menurut FBI, lembar aplikasi itu adalah dokumen pemerintah yang seharusnya tidak dikomersialkan. Peter Siegel, yang memiliki situs ini, menjelaskan bahwa lembar aplikasi itu tadinya ditawarkan oleh seorang kolektor swasta. Namun, FBI yang telah mengintai John Lennon sejak awal 1970-an karena aktivitasnya dalam mendukung kampanye antipeperangan dilaporkan akan mempertimbangkan bagaimana nantinya dokumen itu dapat dilelang.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dan kantor kejaksaan di Manhattan sempat menelepon pihak pelelang untuk menanyakan bagaimana dokumen itu bisa jatuh ke tangan publik. Seorang juru bicara lelang menerangkan, "Dokumen itu saat ini berada dalam investigasi FBI karena dianggap sebagai milik negara."
Sementara itu, Siegel menanggapinya dengan mengatakan, "Saya telah terjun di bisnis ini selama 20 tahun dan tidak pernah menyaksikan pemerintah menaruh perhatian sebesar ini. Memang John Lennon merupakan musisi legendaris. Buktinya, aparat sampai saat ini masih menyelidikinya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.