JAKARTA, KOMPAS.com — Ingat ungkapan "muka Rambo, hati Rinto" yang lahir karena "kesangaran" Rambo dan lagu-lagu Rinto Harahap pada 1970-an dan 1980-an yang dibilang cengeng. Rinto ternyata keberatan ketika lagu-lagunya dibilang cengeng.
"Lagu cengeng itu konotasinya enggak bagus, yang kalau kita dengar seperti dilecehkan. Itu yang membuat saya menentang," tekan Rinto dalam jumpa pers peluncuran album The Masterpiece of Rinto Harahap with Tohpati di Jakarta, Rabu (3/11/2010).
Bukannya cengeng, lanjut Rinto, lagu-lagu yang diciptanya, seperti "Benci Tapi Rindu" dan "Jangan Sakiti Hatinya", condong berkesan sedih. "Kesan air mata itu yang bagus daripada cengeng. Kalau air mata itu ada sebabnya keluar. Kalau saya lebih condong ke sedih dan air mata," ungkap lelaki kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 10 Maret 1949, ini.
Di sisi lain, mantan personel band pop The Mercy's tersebut juga mengaku bangga karena kini lagu-lagunya dikelola oleh perusahaan rekaman Sony BMG Music Indonesia. "Ini suatu kejadian yang sangat ditunggu-tunggu oleh seniman dan termasuk saya ketika karya-karyanya dikenakan tarif seperti yang diundang-undangkan. Lagu itu harus dikuasai oleh perusahaan bonafide yang mampu meneruskan lagu itu," ujar Rinto. "Lagu yang saya daftarkan ada 518 buah, saya berikan kepada Sony BMG untuk dikelola sepenuhnya," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.