JAKARTA, KOMPAS.com -- Usai menonton konser pemusik legendaris asal Jepang, Kitaro, di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Kamis (7/4/2011) malam, pemusik Djaduk Ferianto melontarkan kesannya. Menurut Djaduk, penampilan pencipta komposisi "Matsuri" malam itu merupakan yang terjelek.
"Saya sudah empat kali menonton Kitaro dan ini yang terjelek," kata Djaduk. Di telinga Djaduk, repertoar yang disuguhkan oleh pria bernama asli Masanori Takahasi itu membosankan bagi seseorang yang sudah pernah menonton konser Kitaro sebelumnya. "Rasanya belum begitu komplit, ada sesuatu yang mengganjal. Tidak ada repertoar yang baru, mungkin sudah stagnan," ujar Djaduk.
Belum lagi, menurut Djaduk, gempa dan tsunami Jepang tentu berpengaruh kepada kondisi psikologis Kitaro. "Mungkin karena ada persoalan di Jepang. Saya bisa merasakan aura itu. Ini memengaruhi kondisi psikologisnya," kata Djaduk lagi. "Pas sampai di encore, itu berasa banget enggak mendapat sesuatu," lanjutnya.
Namun, Djaduk tetap menghargai Kitaro. "Sebagai seniman, dia tetap seorang maestro. Sayang, sebagai pertunjukan, ini yang terjelek," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.