Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI: Selain Film "?", "13 Cara Memanggil Setan" Juga Sesat

Kompas.com - 16/04/2011, 09:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Tak hanya menyoroti film "?" (Tanda Tanya) karya sutradara Hanung Bramantyo, Front Pembela Islam (FPI) juga membidik film 13 Cara Memanggil Setan.

Ketua FPI DPD-DKI Jakarta, Habib Salim Umar Alattas menilai bahwa film yang diproduser Ki Kusumo itu adalah film yang menyesatkan. "Kami anggap ini sesat. Yang namanya memanggil setan itu musrik, apalagi film ini bikin orang-orang pada kesurupan," tegasnya kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu (16/4/2011).

Salim juga menyesalkan produser Ki Kusumo telah memproduksi film yang mengandung unsur sesat tersebut. "Ya dia kan mengerti agama, semestinya tidak bikin film beginian dong. Emangnya situ mau manggil-manggil setan," kata Salim.  

Misi Liberal
Sementara itu, menyoroti beredarnya film "?" (Tanda Tanya) yang disutradarai Hanung Bramantyo, pria yang disapa Habib Selon ini menilai isu dalam film "?" sudah mengarah ke penodaan agama. "Ada misi liberal di dalamnya," tegas Salim. 

Menurutnya, kecaman yang dilontarkan FPI tak jauh berbeda dengan apa yang diutarakan Ketua Bidang Seni dan Budaya MUI Pusat, Cholil Ridwan, yang menyebut film  dengan bintang Revalina S Temat itu santer berbau faham pluralis.

"Kami (FPI) mendukung MUI, benar itu. Karena bagaimana pun film ini menyesatkan. Tim penyelidik kami sudah menontonnya, film ini ternyata mengajarkan yang tidak benar," tekan Salim.  

Sementara itu, dalam kesempatan yang berbeda, Direktur Eksekutif The Wahid Institute, Yenny Wahid, sempat menyampaikan tanggapannya terkait polemik mengenai film "?" belakangan ini. Menurutnya, para penonton film "?", karya sutradara Hanung Bramantyo, sebaiknya menangkap pesan yang disampaikan melalui film itu secara keseluruhan, tidak sepenggal-sepenggal.  

"Kalau dilihat secara sepenggal-sepenggal, memang bisa terjadi kontroversi. Coba lihat keseluruhan. Film ini ingin memberikan pesan, setiap orang mencari jalan Tuhan. Masing-masing ada jalannya sendiri. Satu hal, bersikap baik ke sesama manusia," tutur perempuan bernama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini, pekan lalu.

Menanggapi kritik terhadap film terbarunya, "?",  Hanung mengaku sangat terbuka dengan kritik yang dilayangkan terhadap filmnya tersebut. Menurut dia,  dengan hadirnya kritik, justru ia akan semakin getol menyebarkan semangat Bhinneka Tunggal Ika melalui film.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau