JAKARTA, KOMPAS.com — Kembali tampil dalam film layar lebar membuat grup band The Changcuters makin ketagihan. Belakangan, mereka pun menyadari bahwa film ternyata bisa bersinergi dengan kegiatan bermusik yang mereka lakoni.
"Film dan musik pasti berbeda, ya. Musik dengan lirik. Satunya, film dengan skrip. Namun, sesuatu yang sangat berbeda itu bisa dijadikan sesuatu kekuatan oleh kami," ujar Mohammad Tria Ramadhani alias Tria, vokalis The Changcuters, saat ditemui di Hot Rod Cafe, Antasari, Jakarta, Senin (13/6/2011).
Bermain dalam sebuah produksi film diakui Tria bisa memberi manfaat terhadap eksistensinya di panggung musik. Misalnya, film yang dibintanginya bisa dijadikan sarana promosi album terbaru mereka. Tak cuma itu, ilmu dan wawasan yang diperoleh dari film bisa membantu mereka kala membuat sarana promo berupa videoklip.
"Jadi, susah sih kalau disuruh untuk milih bermusik atau main film. Ini sudah menjadi satu sinergi yang kuat banget, ya. Musik tentu masih prioritas. Proyek di luar main band itu pasti ada tujuannya," tambah Tria.
Band yang juga digawangi Muhammad Iqbal (Qibil, gitar sekaligus vokal latar), Arlanda Gazali Langitan (Alda, gitar), Dipa Nandastyra Hasibuan (Dipa, bas), dan Erick Nindyoastomo (Erick, drum) baru saja menyelesaikan proses produksi film Tarix Jabrix 3.
Di tiga film besutan sutradara Iqbal Raiz itu, para personel The Changcuters tampil sebagai pemeran utama. "Pada tahun ini, kami dapatkan formulasi baru. Kita namakan itu sebagai 5K, yaitu kekompakan, kekeluargaan, keramah-tamahan, keceriaan, dan konsentrasi, he-he-he. Yang kami kerjakan itu ya harus sesuai sama 5K tersebut," Tria menjelaskan.
Hal itu termasuk menjalani rangkaian aktivitas yang terlihat berat itu menjadi seringan dan seikhlas mungkin. "Segala proyek yang kami kerjakan juga bukan karena keterpaksaan. Itu sudah dipikirkan oleh kami semua," lanjut Tria.
Diakui pula oleh The Changcuters, band kelahiran tahun 2005 ini telah lama mempersiapkan garapan film yang telah sukses dengan pendahulunya, Tarix Jabrix (2008) dan Tarix Jabrix 2 (2009). "Proyek ini bukan dadakan. Kalau ada proyek, biasanya kami sudah ada programnya dari setahun sebelum atau beberapa waktu sebelumnya," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.