JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya hukum yang dilakukan mantan Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Yenny Rachman tak menyurutkan Ketua Umum Terpilih Parfi periode 2011-2016 Gatot Brajamusti untuk membentuk kepengurusannya.
Senin (20/6/2011), Aa Gatot, begitu ia disapa, mengumumkan dan meresmikan jajaran kepengurusan Parfi periode 2011-2016 di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Aa Gatot, yang juga ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pelaksana Kongres resmi membubarkan kepanitiaan pelaksana kongres Parfi yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2011).
Sementara itu, Aa Gatot juga mengumumkan nama-nama yang duduk pada Kepengurusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Parfi 2011-2016. Mereka adalah MH Thamrin Lubis (Ketua Departemen Organisasi dan Keanggotaan), Eka Gandara WK (Ketua Departemen Pendidikan dan Pelatihan), Happy Salma (Ketua Departemen Kerjasama dan Sosial),H Riza Pahlawan (Seketaris Jenderal), George Taka (Wakil Seketaris Jenderal), Hj Ratna Komalasari (Bendahara Umum) dan Sandra Naholo (Wakil Bendahara Umum).
"Saya juga tidak asal membuat, input-input dari sesepuh juga. Saya minta pendapat juga. Saya berembug dan berdiskusi," terang Aa Gatot.
Selain membacakan susunan kepengurusan DPP Parfi 2011-2016, Aa Gatot juga mengumumkan susunan kepengurusan Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) 2011-2015. Mantan Ketua Parfi periode 2002-2006 Eva Roosdiana Dewi ditunjuk sebagai Ketua DPO didampingi sejumlah wakil ketua, yakni Lulu Martadinata (Nusa Tenggara Barat), Djati Kusumo (Jawa Timur), Wawan Wanisar (Jakarta), Rachman Yacup (Jakarta), Adjim Haryadi (Kalimantan Selatan), H Hamdani Yakub (Bengkulu), Erwin Norman Siregar (Sumatera Utara), dan Fathuddin Mujahid (Sulawesi Tengah). Sementara menjabat Seketaris dalah Mawardi Harland (Jakarta) didampingi Leily Sagita (wakil sekretaris).
"Susunan kepengurusan ini sah sejak ditetapkan pada 20 Juni 2011. Andaikan ada yang tidak setuju datanglah pada saya dan saya terima dengan senang hati," jelas Aa Gatot.
"Sebaiknya kalau nggak setuju diam saja itu jauh lebih baik karena tanda-tanda kebaikan," lanjut pria yang jadi guru spiritual penyanyi Reza Artamevia ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.