Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugun Blues Shelter Kecewa Terhadap Kementerian Budpar

Kompas.com - 08/07/2011, 10:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Gugun dan Bowie dari grup Gugun Blues Shelter (GBS) merasa tak mendapat dukungan dari Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Budaya dan Pariwisata (Budpar), untuk mempromosikan musik modern yang tumbuh di Indonesia ke dunia internasional.       

GBS--terdiri dari Muhammad Gunawan (Gugun, vokal dan gitar), John Amstrong (Jono, bas), dan Aditya Wibowo (Bowie, drum)--baru saja pulang dari festival musik Hard Rock Calling 2011 di Hyde Park, London, Inggris. Di sana mereka tampil pada 26 Juni 2011 sebagai hadiah mereka menjuarai kompetisi Battle of the Bands 2011, yang diselenggarakan dalam rangka memeringati ulang tahun ke-40 Hard Rock Cafe sedunia.

Namun, Bowie dan Gugun, yang bukan baru sekali manggung di luar negeri dengan bendera GBS dari Indonesia, merasa tidak mendapat dukungan dari Kementerian Budpar, karena mereka grup yang memainkan musik modern, bukan musik tradisional. Mereka merasa Kementerian Budpar hanya mendukung para pemusik tradisional.

"Kami kecewa dengan Pemerintah. Pemerintah di sini tuh enggak pernah support kenyataan bahwa musik modern juga sudah menjadi milik keseharian masyarakat Indonesia," ujar Bowie di Jakarta, Kamis (7/7/2011).   

Menurut Bowie, Kementerian Budpar memang berperan dalam mempromosikan musik dan alat musik tradisional Indonesia, seperti angklung dan gamelan. Namun, lanjut Bowie, seharusnya Kementerian Budpar juga tidak mengabaikan kenyataan bahwa di Indonesia tumbuh pula musik modern dengan alat musik modern, seperti gitar, bas, drum, dan keyboard. "Mungkin mereka (Kementerian Budpar) tahunya hanya musik tradisional. Padahal, kita punya Indra Lesmana, yang lebih jago daripada David Foster, misalnya!" ujar Bowie lagi.

Menurut Gugun, pola pikir seperti itu  justru membuat Indonesia tak dikenal secara lengkap dan dianggap masih tertinggal oleh dunia internasional. "Bahkan, pikir media asing usai kami manggung, ternyata di Indonesia ada rock and roll, lho," cerita Gugun. "Padahal, musik itu bisa jadi senjata bagi Pemerintah. Musik merupakan light topic. Light topic itu kan yang disenangi masyarakat dan lebih bersifat universal ketimbang membahas politik. Apalagi, selama ini, negara kita image-nya memang buruk, teroris, korupsi," kata Bowie.

Gugun dan Bowie berharap Kementerian Budpar memberi perhatian yang berimbang untuk semua jenis musik yang tumbuh di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com