Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

I Wayan Tuges: Pak SBY Pesan Gitar Berukiran Kerbau

Kompas.com - 18/08/2011, 11:48 WIB

SUKOWATI, KOMPAS.com -- Sebagai pemahat ulung, nama I Wayan Tuges belum begitu dikenal di Tanah Air. Namun, dengan ukiran tradisional yang diguratkannya pada gitar, Tuges diam-diam justru lebih mendunia sampai ke Kanada, AS, dan Eropa.

"Saya aslinya pemahat batu, pemahat patung. Tapi, tahun 2005, saya mulai belajar pahat gitar," kisah Production Manager Blueberry Guitar, I Wayan Tuges, ketika berbincang dengan Kompas.com di workshop perusahaan tersebut, Jalan Baruna No 5, Guwang, Sukowati, Gianyar, Bali, Selasa (16/8/2011).

Rupanya, belajar seni ukir gitar bisa berbuah manis bagi ayah empat orang anak ini, setelah pengusaha asal Kanada, Danny Fonfeder, tertarik berinvestasi untuk mengembangkan kerajinan ukiran gitar sebagai lahan bisnis. Singkat cerita, dari situlah nama Tuges mulai dikenal musisi lokal seperti gitaris I Dewa Gede Budjana, I Wayan Balawan, Tohpati, dan Eros Djarot, yang melanggan karyanya.

Kabar tentang Tuges dan ukiran gitarnya akhirnya sampai ke Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Sekarang saya sedang mengerjakan gitar jumbo pesanan Pak SBY. Cerita awalnya, Pak SBY pesan gitar itu pas lagi ada konggres di Bali, 16 Juli 2011. Saya diundang Pak Menteri (Budaya dan Pariwisata) Jero Wacik untuk ke hotel tempat Pak SBY menginap," cerita Tuges. "Pak Jero itu pun atas rekomendasi Dirjen I Gede Pitane, yang mengetahui kerajinan ini," lanjut pria kelahiran Bali, 7 Oktober 1952, ini.

Pemahat yang mewarisi kepandaiannya dari Nyoman Selag (kakek) dan I Nyoman Ritug (ayah) ini segera pergi ke hotel itu. Namun, ketika Tuges tiba, Presiden sedang beristirahat. "Saya bawa beberapa gitar contoh ke hotel. Tapi, sampai di hotel, kata Pak Jero, biar Pak SBY istirahat saja," cerita Tuges lagi.

Meski pun demikian, dengan keahlian Tuges, agaknya Presiden tak ragu lagi untuk memesan gitar akustik berukiran kerbau kepada Tuges melalui Jero. "Pak SBY pesan gitar akustik jumbo berukiran kerbau. Kan shio Pak SBY itu kerbau. Jadi, disesuaikan saja," ujarnya. "Pak SBY enggak minta macam-macam, cuma minta ditambah (ukiran) merah putih dan SBY saja," tambahnya.

Gitar jumbo spesial itu dikerjakan dengan bahan baku yang spesial pula dan diukir dengan 30 jenis alat pahat. "Spesifikasi bahannya, untuk bagian bas dan treble itu terbuat dari kayu sonokeling atau kerennya disebut rosewood, lalu ditambah kayu Alascan spruce, yang diimpor langsung dari Alaska. Sementara. bagian handle terbuat dari kayu eboni dan bagian belakang dari kayu mahoni. Untuk ukiran SBY saya kasih dari batu hijau dan kerang mutiara," jelas Tuges, yang harga gitarnya di luar negeri berkisar dari 2.000 hingga 6.500 dollar AS per buah.

Kini, Tuges mengaku sedang diburu waktu untuk segera merampungkan gitar akustik pesanan Presiden, yang akan merayakan hari jadinya yang ke-62 pada 9 September 2011. "Anak buah Pak SBY berharap gitarnya bisa selesai sebelum 9 September 2011. Kan ulang tahun Pak SBY tanggal itu. Akhirnya, saya harus ngebut mengerjakannya," ungkapnya.

Selain pesanan orang nomor satu RI tersebut, pria yang memiliki 45 pegawai ini juga menggarap gitar elektrik pesanan Menkopolhukam, Joko Suyanto. "Saya juga sedang mengerjakan pesanan Pak Joko Suyanto, Menkopolhukam. Beliau aslinya main drum, tapi minta dibuatkan gitar listrik ber-neck panjang atau bariton dengan motif macan. Kan Pak Joko shio macan," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com