JAKARTA, KOMPAS.com -- ”Orang Papua itu kulitnya hitam, rambut keriting, dan mata menyala, seperti saya. Namun, bukan berarti kitorang mau pisah dari Indonesia. Ini identitas kami orang Papua, yang juga orang Indonesia,” ujar Edo Kondologit (44) saat mengisi acara di Festival & Travel Mart Raja Ampat 2011, Kamis (20/10).
Ucapan Edo terkait lagu yang dinyanyikannya, ”Aku Papua”. Lagu yang diciptakan almarhum Franky Sahilatua empat tahun lalu itu bercerita tentang kebanggaan menjadi orang Papua yang hidup di negeri berlimpah kekayaan alam. Baginya, lagu ini tak sekadar menggambarkan alam, tetapi juga memberi semangat, motivasi, dan keyakinan persamaan harkat orang Papua.
”Masih banyak orang Papua yang minder karena hitam dan keriting. Ini gara-gara citra yang dimunculkan televisi bahwa orang cantik itu berkulit putih dan rambut lurus. Orang hitam juga cantik, kok,” katanya.
Lewat lagu, Edo ingin mempromosikan Papua sebagai ”surga” di bumi. Hampir setiap sudut tanah Papua menyuguhkan keindahan, seperti alam laut dan gugusan pulau di Raja Ampat.
Untuk mengangkat Papua, Edo berencana membuat album mini berisi sembilan lagu yang bercerita tentang Papua dan lagu berbahasa Papua, seperti lagu dari Biak, ”Orisun”, dan lagu lama yang diaransemen ulang, ”Suku Satu”.
”Ini pertama kali saya ke Raja Ampat. Padahal, saya asli Sorong. Itu karena saya sudah 20 tahun di Jakarta,” ujar Edo yang lahir di Distrik Teminabuan, Sorong Selatan. (THT)