JAKARTA, KOMPAS.com — Doktor pribadi Michael Jackson, Conrad Murray, akhirnya dinyatakan bersalah oleh juri di Pengadilan Tinggi Los Angeles terkait kematian "King of Pop" Michael Jackson.
Seusai dibacakan putusan tersebut, pihak aparat langsung memborgol Dr Conrad ke luar ruang sidang untuk kemudian menunggu pembacaan hukumannya pada tanggal 29 November mendatang.
Ahli jantung berusia 58 tahun itu akan menghadapi hukuman penjara selama empat tahun setelah hakim menyatakan bahwa Conrad melakukan pembunuhan tanpa disengaja.
Menanggapi putusan tersebut, Conrad yang mengenakan jas bergaris-garis abu-abu dan dasi biru terlihat bingung dan mencoba menahan emosinya di ruang sidang atas keputusan juri tersebut. Selama dua hari, sepuluh jam para juri itu melakukan musyawarah hingga akhirnya mengeluarkan keputusan tersebut.
Sebelumnya, Hakim Michael Pastor telah menolak banding bagi Conrad yang meminta dibebaskan dengan jaminan selama menunggu pembacaan vonis.
Kakak Jackson, La Toya, sangat histeris mendengarkan putusan tersebut. Ia sempat berteriak saat keputusan dibacakan. Reaksi ini memancing kakaknya, Rebbie, yang berusaha menenangkannya dengan memegang kepala La Toya dengan kedua tangannya.
Sementara Randy duduk bersama 17 anggota keluarga lainnya. Ia tampak mengelus-elus bahu sang ibu, Katherine, yang tak kuasa menahan tangis saat putusan dibacakan.
Di luar pengadilan, ratusan penggemar Jackson bersorak ketika mendengar putusan tersebut. Mereka sempat menyanyikan lagu "Beat It" saat pengendara mobil yang lewat membunyikan klakson mereka.
Sementara yang lainnya membawa poster bertuliskan "bersalah" dan "pembunuh". Hakim Pastor mengatakan, "perilaku sembrono" Murray membuat dia sangat berbahaya bagi masyarakat.
Sambil meninggalkan pengadilan, Jermaine Jackson sempat mengomentari keputusan tersebut. "Keadilan telah dijalankan, meskipun hukuman (4 tahun) itu tidaklah cukup. Michael tetap bersama kami," ujarnya.
Sambil menyeka air matanya, LaToya menambahkan, "Terima kasih Amerika, terima kasih semua orang. Kalian begitu indah. Michael mencintai Anda semua. Dia berada di ruang pengadilan dengan kita, itulah sebabnya keadilan dijalankan," ujarnya haru.
Michael Jackson ditemukan tak bernyawa di rumah mewahnya di Los Angeles pada 25 Juni 2009 dalam usia 50 tahun, sekitar tiga pekan sebelum dijadwalkan memulai serangkaian konser di London, Inggris.
Kematiannya ditetapkan karena kelebihan dosis obat penenang dan obat bius, propofol, yang biasanya digunakan dalam operasi. Dr Conrad Murray mengaku, ia memberi Michael Jackson sedikit dosis propofol untuk membantu penyanyi itu agar bisa tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.