Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Julio Iglesias: Istri Pertama Saya Orang Indonesia

Kompas.com - 05/12/2011, 23:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Indonesia bukanlah negara yang asing bagi vokalis legendaris berkebangsaan Spanyol, Julio Iglesias (68). Bahkan, pria kelahiran Madrid, 23 September 1943 ini mengaku istri pertamanya berasal dari Jakarta.

"Ini bukan kali pertama saya ke Indonesia. Dulu pernah ketika berusia 20 dan sekarang ini kembali lagi setelah berumur 80," ujar Iglesias yang melebihtuakan usianya dalam konser Julio Iglesias Live in Jakarta, di Ballroom Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Sudirman Central Business Distric, Jakarta, Minggu (4/12/2011) malam.

"Saya selalu mencintai Jakarta, karena istri pertama saya orang Jakarta dan istri kedua dari Filipina," candanya disambut oleh gelak tawa para penonton. Asal tahu saja, istri pertama Iglesias adalah Isabel Preysier dari Filipina dan salah seorang dari tiga anak mereka adalah vokalis Enrique Iglesias. 

Iglesias, yang memulai konsernya tepat pukul 20.30 WIB, ini membuai para penonton dalam suasana romantis dengan lagu-lagu latin berbahasa Spanyol, seperti "Quijote", "Natalie", dan "La Gota Fria". "Saya menghabiskan hidup saya untuk lebih kuat. Saya sekarang 51 tahun. Indonesia banyak sekali memori," candanya lagi.

Berikutnya Iglesias tak hanya menghibur dengan suara merdunya. Iglesias, yang pernah berduet dengan vokalis Anggun Cipta Sasmi dalam "All of You", lagu lawas Iglesias dengan Diana Ross pada 1984, menghangatkan suasana dengan menghadirkan sepasang penari tango dalam lagu "Ni Te Tengo Ni Te Olvido". "Tango dalam bahasa latin berarti sebuah hasrat cinta untuk yang bayi," ucap Iglesias sebelum bernyanyi. "Jadi, percaya ya, kalau saya terlahir dari tango. Ayah saya dari Skandinavia di utara, sedangkan ibu saya dari selatan, jadi setengah darah saya ada utara dan sebagian selatan," lanjutnya usai "Ni Te Tengo Ni Te Olvido" dilantunkannya.

Lagu-lagu "Echame A Mi La Culpa", "A Media Luz", dan "Galicia" tetap diandalkan Iglesias sebagai lagu-lagu latinnya yang menjadi suguhan utama konser tersebut, sebelum "Crazy" dan "Mammy Blue", yang tak asing lagi bagi para penyuka musiknya di Indonesia. Pada "Crazy", Iglesias memberi sentuhan permainan saksofon dari pemain band yang mengiringnya, sehingga lagu itu mendapat tepuk tangan meriah di akhir lagu.

Diiringi nyanyian tiga vokalis latar perempuan, Iglesias seakan sedang berkhotbah dalam lagu bertema rohani "My Seet Lord". Sambil memejamkan matanya dan mengangkat tangan kanannya, Iglesias begitu dalam menyelami lirik lagu yang menyiratkan hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya. Tepuk tangan meriah pun lagi-lagi membahan pada akhir lagu.

Di ujung pertunjukan, Iglesias memilih "Fragile", "Can't Help Falling In Love", dan "Me Va Me Va" untuk menjadi penutup 23 lagu yang disuguhkannya  sepanjang konser selama hampir dua jam itu. Para penonton pun bertepuk tangan sembari berdiri untuk Iglesias.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com