JAKARTA, KOMPAS.com -- Sutradara Garin Nugroho (50) punya nama baru buat Indonesia. ”Ini negeri para makelar,” ucapnya seusai mengedit film terbarunya, Soegiyo, Senin (16/1/2012) tengah malam.
”Jadi, jangan heran kalau munculnya mobil Esemka itu kemudian ditanggapi dengan sinis oleh sebagian kalangan elite politik dan pengusaha. Mereka yang sudah terbiasa mendapat fee dari kegiatan makelarnya,” kata pria kelahiran Yogyakarta ini menambahkan.
Wabah makelar, lanjut Garin, membuat kegiatan produktif di Indonesia kian langka. Elite politik lebih suka mengimpor barang dari luar negeri karena bakal mendapat fee.
Kedisiplinan dan kemampuan birokrat, pegawai negeri, serta karyawan perusahaan negara atau daerah dalam memberikan pelayanan publik dan memelihara aset relatif makin merosot. Justru kegiatan para makelar proyek dan makelar hukum yang berkembang.
Para makelar ini membebani mereka yang produktif. ”Orang-orang yang produktif malah kalah bersaing. Mereka tak hanya harus membayar orang-orang yang bekerja, tetapi juga para makelar yang sesungguhnya tidak bekerja. Ongkos produksi pun kian membengkak,” katanya.