JAKARTA, KOMPAS.com - Hellofest, bisa jadi bukan sekedar pagelaran penampilan kostum dan hiburan belaka. Tetapi, lebih dari itu, Hellofest sudah menjadi wadah untuk berkumpul para maniak animasi dari berbagai daerah di Indonesia. Pecinta animasi dan cosplay tak lagi terbatas usia anak-anak, tetapi remaja, hingga para orang tua pun larut dalam tokoh favorit mereka masing-masing.
Hal ini dirasakan Reicinta (17) dan Salma (15), asal Bandung. "Awalnya kami dirasa aneh karena fanatik sama anime. Tapi begitu kami join komunitas dan mengikuti acara-acara seperti Hellofest ini, jadi ketemu banyak orang seperti kami dan kepercayaan diri itu meningkat," ucap Reicinta, Sabtu (4/2/2012), di Balai Kartini, Jakarta.
Reicinta mengaku dirinya langsung percaya diri mengenakan kostum seaneh apa pun dicap orang. Pada Hellofest kali ini, Reicinta memilih karakter Madame Red dari cerita "Kuroshishuji". Dengan wig merah terang, gaun merah dengan rok mengembang, serta topi bundar ukuran besar, Reicinta mengaku tak risih dengan pakaiannya.
"Saya senang berfoto dengan orang dan mereka juga senang melihat kostum ini," ujarnya.
Dikatakan Reicinta, awal mula perkenalannya dengan cosplay dimulai dari kesukaannya akan anime asal Jepang sedari sekolah dasar. Berlanjut dewasa, Reicinta sempat dua tahun sama sekali tidak menyentuh dunia anime.
"Orang tua nggak suka karena saya jadi kelihatan aneh," ujarnya. Namun, dengan argumen kuat, Reicinta akhirnya bisa kembali ke dunia yang selalu dicintainya.
Kecintaan akan animasi juga dirasakan Reza (11), juga asal Bandung. Reza yang menarik perhatian para pengunjung dengan kostum Gara dari karakter cerita "Naruto" ini, mengaku awalnya canggung berkostum lain dari yang lain. Tetapi, karena semakin lama berkenalan dengan orang-orang dengan kecintaan yang sama dengannya membuat bocah ini percaya diri. "Awalnya malu tapi lihat orang-orang jadi suka," paparnya polos.
Sang bunda, Astuti, juga mendukung penuh kegiatan anaknya ini. Di kala orang tua lain melarang anaknya menonton kartun terlalu sering, Astuti justru bertindak lain. "Saya mendukung Reza untuk ikut seperti ini karena saya enggak mau anak saya malah kena hal-hal negatif di luar. Mending dia di rumah saja, nonton kartun nggak apa-apa," tuturnya.
Jika Reza melakukan cosplay, Astuti mengaku selalu turut serta. Bahkan, Astuti menjahit kostum anaknya sendiri. "Saya jahit semuanya sendiri enggak apa-apa," kata Astuti.
Astuti mengatakan ada manfaat yang dipetik semenjak anaknya ikut cosplay. "Anak saya dulunya pemalu. Tapi sekarang dia sudah percaya diri kalau harus tampil di depan umum," imbuhnya.
Usia bukan penghalang Pecinta animasi ternyata bukan hanya anak-anak dan remaja. Kesukaan terhadap tokoh-tokoh fiksi juga menular pada kelompok orang tua. Namun, tokoh-tokoh virtual yang disukainya memang menunjukkan usia masing-masing.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, di booth Star Wars, sekelompok bapak-bakap justru tampak asyik berpose dengan gaya karakter film fiksi itu. Di sudut lain tempat Hellofest berlangsung, ada pula seorang perempuan berusia 30-an tahun tampil percaya diri memakai kostum seksi dan turut serta dalam perlombaan cosplay.
Kegemaran terhadap animasi ternyata tidak hanya dirasakan golongan. Selama itu menghibur, siapa pun pasti menyukainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.