Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Henry Yosodiningrat: Ada yang Ingin Melemahkan GRANAT

Kompas.com - 08/02/2012, 22:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Umum DPP Gerakan Anti Narkotika Nasional (GRANAT) Henry  Yosodiningrat SH akhirnya angkat bicara menyusul munculnya kabar yang menyebutkan mantan artis sinetron Novia Ardhana ditangkap lagi akibat memiliki sabu-sabu seberat lima kilogram.

Menurut Henry, berita tersebut tak lepas dari upaya pencemaran nama baik GRANAT melalui Novia yang kebetulan menjadi pengurus Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat DPP Granat selama 11 tahun. "Ada pihak tertentu untuk melakukan pelemahan terhadap DPP GRANAT. Mereka melihat yang mana ada kelemahan dari anggota GRANAT yang mantan pecandu belasan tahun yang lalu," jelas Henry dalam jumpa pers di Hotel Kartika Chandra, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2012).

Henry sadar jika berita tersebut akan membuat Novia merasa terpukul. Karena itu, Henry mencoba memberi beberapa pemahaman kepada Novia. "Saya menasehati Novia bahwa akan ada fitnah-fitnah yang busuk seperti itu. Saya dampingi ini bukan sebagai advokat tapi sebagai anggota DPP GRANAT," tekan Henry.

Henry juga menegaskan bahwa GRANAT tetap terbuka dan tidak akan melindungi Novia apabila terbukti bersalah memiliki barang haram tersebut. "Jangan sampai ini nanti ada kesan ditutup-tutupi. Saya sekalipun, kalau ketahuan makai satu linting ganja saja, enggak akan bisa diselamatkan. Kalau Novia ada kesan dilindungi, di mana? Kapan? Saksinya siapa? Atau ada omongan 'Wah jangan-jangan sudah diatur supaya kasusnya bisa diredam'. BNN (Badan Narkotika Nasional) sudah menyangkal, Direktorat Narkoba Mabes Polri belum ada klarifikasi," jelas Henry.

Henry memastikan berita yang dimuat salah satu media online tersebut merupakan berita bohong. "Mungkin kita bisa lihat darimana sumber berita bohong itu, dan hebatnya berita ini langsung naik. DPP dari Natuna juga bahkan sampai nanya ke saya, dan saya bilang bohong itu, nanti akan ada klarifikasi," tegas Henry.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com