JAKARTA, KOMPAS.com – Film Negeri 5 Menara kembali menuai pujian. Kali ini datang dari akademisi dan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Komarudin Hidayat. Usai menyaksikan film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Ahmad Fuadi, Komaruddin merasa diajak bernostalgia saat menjalani pendidikan di pesantren.
“Saya orang pesantren. Melihat film ini seperti memutar balik kehidupan saya sendiri. Di pesantren diajak untuk meraih mimpi, berani menghadapi kehidupan dan terbuka. Belajar ilmu agama dan umum sama-sama seratus persen karena keduanya menyatu dalam kehidupan,” tuturnya saat ditemui di Pasific Place, Jakarta, Rabu (29/2/2012) malam.
Komaruddin memang alumni Pesantren Modern Pabelan Malang dan Pesantren al-Iman, Muntilan, Jawa Tengah. Karenanya, ia merasa melihat kembali potret masa mudanya dalam kehidupan pesantren di Negeri 5 Menara. Tak heran bila ia mengatakan bahwa film ini akan banyak ditonton oleh alumni pesantren seperti dirinya.
“Saya prediksi ini akan banyak ditonton oleh orang-orang yang alumni dan mantan-mantan pesantren karena menggambarkan dunia mereka, dengan menyaksikan film ini seperti mengenang masa lalu,” tambahnya.
Ia juga berterimakasih kepada tim Negeri 5 Menara karena mengangkat khidupan pesantren yang sebenarnya ke permukaan. Selama ini orang berpikir bahwa pesantren hanya kental dengan ilmu agama bahkan beberapa orang berpikir cara pendidikan di pesantren hanya bersifat tradisional.
Menururtnya, film ini juga mengandung banyak nilai moral yang bisa diserap penontonnya. “Pendidikan tidak harus glamour dan mahal, karakter tersebut dibentuk dalam kesederhanaan, di film ini solidaritas kuat sekali. Jauh dari kesan pesantren yang selama ini dianggap beberapa orang menakutkan,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.