AMSTERDAM, KOMPAS.com -- Sejak pertama kali diputar di Toronto Film Festival 2011, The Raid: Redemption menjadi buah bibir di kalangan pecinta film, baik di Indonesia maupun dunia. Film yang digarap oleh sutradara asal Wales, Gareth Evans, ini dianggap media internasional sebagai bentuk baru dan segar dalam lembaran sejarah film laga di dunia.
Di Belanda, film yang dibintangi Iko Uwais dan Yayan Ruhian ini diputar untuk kali pertama di ajang Imagine Film Festival 2012, di Amsterdam. Festival yang sudah 28 kali diadakan ini khusus memutar film bergenre horor, fiksi sains, animasi, dan thriller. Lebih dari 60 judul film dari seluruh dunia diputar di festival ini. Tahun ini, Indonesia diwakili oleh film Madame X, garapan sutradara Lucky Kuswandi, dan The Raid: Redemption.
Diserbu mahasiswa Indonesia di Belanda
Sepanjang festival ini, film The Raid: Redemption diputar tiga kali. Hampir 30 persen dari para penonton yang memenuhi bioskop merupakan mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani studi di Belanda. Mereka rela datang jauh-jauh ke Amsterdam dari kota-kota lain. Sebut saja dari Arnhem, Den Haag, Tilburg, Rotterdam, dan juga Wageningen.
Salah satu alasan mereka rela datang jauh-jauh adalah karena mereka banyak mendengar cerita dan membaca resensi positif, baik dari teman-teman di Indonesia maupun dari media. Demikian diungkapkan oleh Nyoman, mahasiswa dari Den Haag. Bahkan, sebelum menonton, Witantra, mahasiswa dari Tilburg, melakukan riset mengenai film tersebut. "Akhirnya terbayar juga setelah menonton filmnya langsung," imbuhnya. "Bikin bangga sih. Tapi filmnya intens banget, bikin capek. Pokoknya deg-degan, soalnya isinya darah darah semua," kata Vina, mahasiswi dari Amsterdam.
Mengundang decak kagum
Sepanjang film berdurasi 100 menit ini, para penonton memang tidak henti-henti dibuat kagum, entah karena aksi laga atau penggambaran kesadisannya. Bahkan, sempat terdengar riuh suara tepuk tangan ketika adegan sang tokoh utama (Iko Uwais) berhasil mengalahkan sang musuh tangguh (Yayan Ruhian). Toh, ada juga satu-dua penonton keluar dari bioskop di tengah film.
Pada akun Twitter-nya, @tbarnyard, seorang warga Belanda, menulis, "The Raid: Redemption keren banget! Yang bilang film Indonesia nggak ada yang bagus, kiss my a**!"
Akun @ardvark juga mengakui, "Kemarin The Raid sukses besar di Imagine FF Amsterdam. Para penonton bergumam "oooh" dan "aaah" di momen momen yang tepat!"
Pemenang penghargaan publik
Kesuksesan film The Raid: Redemption di Imagine Film Festival 2012 bukan sekadar basa-basi. Film ini mendapat penghargaan publik alias menjadi film yang mendapat apresiasi paling tinggi dari para penonton. Penghargaan Sp!ts Silver Scream Award ini diumumkan pada penghujung festival.
The Raid: Redemption memenangkan penghargaan Sp!ts Silver Scream Award mengungguli film kolaborasi dari Finlandia, Jerman, dan Australia, Iron Sky, dan film Spanyol Mientras Duermes.
Dengan penghargaan ini The Raid: Redemption menambah koleksi piala internasional, setelah merebut penghargaan dari Toronto International Film Festival 2011 dan Dublin International Film Festival 2012.
Berkat kesuksesannya di kancah internasional, ditambah kerja sama dengan beberapa jaringan distribusi film internasional, The Raid: Redemption akan diputar secara komersial di jaringan bioskop Eropa, termasuk Belanda. Para penonton Belanda harus bersabar, karena film yang memiliki judul awal Serbuan Maut ini baru akan dirilis pada 28 Juni 2012.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.