Saat pawai obor dari tanah lapang belakang rumah dinas Bupati Pulau Morotai, Kamis (16/8/2012) malam, Duta Muhibah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bidang Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) itu mengawasi kru yang bekerja. Namun, saat peringatan detik-detik Proklamasi di lapangan samping Pelabuhan Morotai, Christine ”turun tangan”.
Mengenakan baju bernuansa merah-putih, ia mendekati Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn, yang memimpin upacara. Ia membenahi dasi Gubernur, sebelum diwawancara dan mengajukan pertanyaan. Ia meminta sejumlah pejabat di Morotai dan Maluku Utara menjadi narasumber dan mengabadikan HUT Kemerdekaan di wilayah terluar NKRI ini.
Morotai bukan daerah asing baginya. Tahun lalu ia membuat film The Beauty of Morotai, yang menggambarkan keindahan pulau yang pernah menjadi pangkalan pasukan Sekutu di bawah Jenderal MacArthur menghadapi Jepang di Samudra Pasifik.
Film itu menjadi dukungan pergelaran Sail Morotai 2012, ajang promosi wisata serta potensi kelautan dan perikanan yang dimulai 15 September nanti.
”Ini semua untuk NKRI,” kata Christine tentang keterlibatannya dalam perayaan kemerdekaan di Morotai. ”Ini juga dukungan untuk Sail Morotai 2012,” tambahnya. (tra)