Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harvey Malaihollo, Kebahagiaan 35 Tahun Bernyanyi

Kompas.com - 22/09/2012, 09:13 WIB
Oleh Frans Sartono

Harvey Malaihollo akan menggelar konser untuk menandai 35 tahun kiprahnya di pentas musik pada 27 September 2012 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center. Konser itu membuktikan konsistensi dan integritas seorang penyanyi.

Konser ”35 Tahun Berkarya Harvey Malaihollo—Tetaplah Bersamaku” menampilkan Andi Rianto sebagai direktur musik dan bintang tamu Sheila Madjid, Bob Tutupoli, SMASH, Mike Mohede, dan Mikha Tambayong.

Masa 35 tahun itu dihitung dari tahun 1976, saat Harvey menjadi juara pertama pria Bintang Radio dan Televisi (BRTV) Remaja tingkat Nasional.

Rentang 35 tahun itu memang lebih bersifat formal karena sebenarnya kiprah nyanyi Harvey lebih tua dari angka itu.

Umur 8 tahun, Harvey kecil sudah ikut nyanyi bersama sang kakek, Bram Titaley alias Bram Aceh, penyanyi keroncong dan hawaiian yang boleh dibilang legendaris. Harvey pada usia tersebut juga sering menjadi penyanyi pengganti untuk Titaley Sisters, kelompok vokal yang terdiri dari anak-anak keluarga Titaley. Mereka adalah ibunda Harvey, Maudy, serta tante Harvey, yaitu Margo, Ina, Tis, dan Gonda.

”Kalau ada yang enggak datang, saya yang menggantikan. Kalau suara satu enggak datang, saya gantiin suara satu. Kalau suara tiga berhalangan hadir, saya yang gantikan suara tiga, ha-ha-ha...,” katanya mengenang masa saat jenis suaranya masih setara suara alto atau suara tinggi perempuan.

Keluarga besar Titaley dekat dengan musik. Orangtua Harvey, Daniel Benjamin Malaihollo yang pelaut, dan Maudy Titaley berkenalan saat mereka menjadi anggota paduan suara gereja. Sang opa, Bram Titaley, tak bisa jauh-jauh dari alat musik ukulele. Jika sudah pegang ukulele, sang kakek pasti bernyanyi. Jika ada seorang yang bernyanyi, seisi rumah akan nimbrung bernyanyi.

”Kalau kami ngumpul pasti rame, ada satu yang nyanyi, ada yang nyaut suara satu, suara dua, dan wrrr.... nyanyi semua. Pengalaman itu yang bikin musikalitas saya terasah,” katanya.

Festival

Budaya nyanyi itu terbawa saat Harvey berkeluarga. Ketika anaknya tak bisa tidur, ia akan bernyanyi. ”Pernah saya nyanyi sampai lamaaa banget, tetapi anak saya enggak tidur- tidur. Saya nyanyi mulai ’Greatest Love of All’ sampai ’New York, New York’, eh dia belum tidur juga. Saya bilang ke anak saya, ’Kalau papa nyanyi lagu sebanyak ini, kita dapat duit banyak banget’, ha-ha-ha,” katanya.

Bernyanyi bagi Harvey tak sekadar profesi, tetapi juga bagian dari hidup. ”Saya nyanyi ketika hati gembira, juga saat sedih.”

Anak-cucu Titaley memang bisa nyanyi. Namun, hanya Harvey yang secara profesional berkiprah di jagat tarik suara. Bayaran pertama diraih Harvey saat bernyanyi di RRI tahun 1975. ”Honor nyanyi saya belikan sepatu Bally, hitam. Itu mahal untuk ukuran kami,” katanya.

Keandalan nyanyi Harvey mulai terbukti saat mengikuti kontes BRTV Remaja tingkat DKI Jakarta tahun 1975. Untuk tampil di kontes itu, ia secara khusus digembleng pamannya, Titaley Junior. Menang di tingkat Jakarta, ia maju ke BRTV Remaja tingkat nasional 1976 dan menang lagi.

Meraih nilai meyakinkan 2.890, ia menyisihkan R Kusnadi, wakil Jawa Barat yang dikenal sebagai awak Elfa’s Singers dengan nilai 2.720, dan Hemy Pesolima, adik penyanyi Broery Pesolima, yang mewakili Maluku dengan nilai 2.600.

Sejak itu ia menjadi ”macan” festival. Tiga tahun berturut-turut ia menjadi Penyanyi Terbaik dalam Festival Lagu Populer 1986 (tingkat Jakarta) serta tingkat nasional tahun 1987 dan 1988. Gelar Penyanyi Terbaik pada ajang sama ia raih pada 1991.

Di tingkat Asia, ia, antara lain, meraih gelar Best Singer pada Golden Kite World Song Festival di Kuala Lumpur, Malaysia, 1984. Penyanyi terbaik pada World Populer Song Festival di Tokyo, Jepang, 1986.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com