Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menembus Batas Generasi di Konser Harvey

Kompas.com - 28/09/2012, 07:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Dalam konser 35 tahun berkaryanya, vokalis kawakan Harvey Malaihollo (50) berhasil membaurkan berbagai generasi artis musik. Mulai dari angkatan vokalis Bob Tutupoli sampai angkatan boyband SM*SH, semua bernyanyi bersama dalam pertunjukan yang diberi tajuk Tetaplah Bersamaku itu.

Bagi Harvey, kesempatan ini merupakan waktu yang tepat untuk menunjukkan bahwa tak ada pembatas antara generasi dalam kamus industri musik Indonesia. "They're good, dan yang paling penting adalah saya enggak mau ada barrier (pembatas) antara Bung Bob dengan saya, antara Sheila (diva pop Malaysia, Sheila Majid), Andi Rianto (komposer sekaligus pemimpin grup Magenta Orchestra) dengan saya, dan SM*SH dengan kami," ujar Harvey dalam jumpa pers usai konser Tetaplah Bersamaku di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (27/9/2012) malam.

Tak ada alasan lain bagi Harvey untuk tidak melibatkan artis musik generasi di bawahnya. "Kita harus bersatu memajukan musik Indonesia, enggak ada alasan kalau saya show saya hanya mengajak Bob dan Sheila saja. Enggak dong, saya juga bisa ngajak anak-anak muda sekarang ini, no barrier at all," ujar Harvey.

Ucapan Harvey tadi bukan sekadar pidato formal untuk menutup konsernya. Beberapa menit sebelumnya, di atas panggung, sambil diiringi musik dari Magenta Orkestra, pria yang dijuluki "Macan Festival" era 1980-an itu sukses menyuguhkan penampilan artis musik dari berbagai generasi yang aransemen musiknya diracik oleh Andi.

Selepas menyanyikan beberapa lagu di awal pertunjukan, komposisi beda generasi spontan menjadi salah satu tontonan yang menarik. Lebih dulu Harvey berkolaborasi dengan kedua anaknya. "Hadirin yang terhormat mungkin semua tahu saya terlahir dari keluarga seniman, dari kakek saya Bram Titaley, lalu turun ke ibu saya, dan akhirnya turun ke saya. Setelah itu turun ke kedua permata hati saya, Joshua dan Ben," ujar Harvey yang kemudian menyanyikan lagu "Permata Hati" dengan diiringi tabuhan cajon dari Ben dan petikan gitar dari permainan Joshua.

Sementara Ben dan Joshua masih sibuk dengan permainan instrumen musiknya, Harvey langsung menyilakan vokalis yang juga artis peran, sekaligus keponakannya sendiri, Mikha Tambayong naik ke pentas. "Ya yang satu ini sudah terjun ke dunia musik Indonesia, Mikha Tambayong," seru Harvey saat intro lagu "Bisikan Cinta".

Memboyong kedua anaknya plus Mikha ke panggung, agaknya komposisi tersebut belum lengkap jika Harvey tak mengundang ketiga saudaranya, Putri, Ayu, dan Satria untuk menyanyikan bersama lagu "Selamat Datang Cinta". Lengkap sudah seluruh generasi keluarga Harvey yang memiliki bakat seni di konser yang sekaligus merayakan hari jadi ke-50 pria kelahiran Ambon itu.

"Enggak berasa ya, berasanya 18 tahun saja," ujar Harvey.

Berikutnya giliran lagu-lagu dari legenda musik Indonesia yang disenandungkannya. "Satu lagu dari legenda musik Indonesia Ismail Marzuki, saya persembahkan untuk wanita di sini," kata Harvey disusul dengan nyanyian lagu "Wanita" lalu disambung dengan "Masih Ada Asmara" (ciptaan mendiang Indra Savera, 1968-2003), dan "Seandainya Selalu Satu" (ciptaan mendiang Elfa Secioria, 1959-2011).

Kembali mengusung konsep lintas generasi, posisi Harvey di panggung kali ini digantikan vokalis Mike Mohede dan Bob Tutupoli yang bergantian menyanyikan lagu "Aku Sadari". Suasana pun semakin hangat ketika Bob mampu mencapai nada tinggi setelah 50 tahun berkarier, tepuk tangan berdiri dari penonton pun ikut menyambutnya.

Sebagai penyanyi yang diidolakan Harvey, Bob tak mau kalah melontarkan pujian. "Selamat buat Harvey yang sering mengharumkan nama Indonesia lewat festival. Sukses ngalahin Celline Dion (vokalis asal AS) di Budokan (Kawakami Award, Budokan, Jepang, 1989). Enggak apa-apa, gajinya sama, cuma bedanya dia (Dion) pakai dollar, you (Harvey) pakai rupiah," canda Bob.

Sepanjang catatan Kompas.com, tak ada hal yang terkesan mewah dalam konser 35 tahun berkarya Harvey. Walaupun Sheila Majid datang jauh dari Malaysia untuk berkolaborasi di "September Pagi", Harvey tetap menunjukkan konser yang sederhana namun penuh makna. "Memang konsep saya ini menjual simplicity, dengan kesederhanaan kita bisa membuat sesuatu yang indah," ujar Harvey. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com