JAKARTA, KOMPAS.com -- Bisa terlibat dalam sebuah film layar lebar, tentu menjadi impian banyak orang. Tak terkecuali dengan Cinta Ratu. Namun, jadi masalah ketika hasilnya tak sesuai yang diharapkan. Cinta yang didaulat ikut ambil bagian dalam film horor buatan produser Shanker, mengaku kecewa dengan hasil film tersebut.
Cinta justu merasa ditipu oleh sang produser karena menayangkan adegan yang seharusnya disensor. "Di situ ada adegan pemerkosaan. Aku pikir standar enggak vulgar itu. Setelah di-set dan direct, hasil akhirnya seperti itu. Saya pribadi kecewa, kenapa tim editing tidak memperhalus adegan itu, benar-benar frontal," kata Cinta terkait keterlibatannya dalam film Kutukan Arwah Santet saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/10/2012).
Saat melakukan adegan tersebut, Cinta mengaku melakukannya dengan berat hati. Namun, karena produser meyakinkan adegan tersebut tidak akan vulgar dan hanya sekilas, Cinta pun mengamininya.
Setelah film selesai, Cinta bukannya senang. Dia justru merasa dijebak dan dibohongi Shanker. "Di situ produser ada, menyaksikan. Katanya ini adegan pemerkosaan dan sekilas. Saya pikir standar. Tapi setelah nonton, itu bukan pemerkosaan, tapi malah kayak begitu," ungkapnya kesal.
Terkait hal tersebut, Cinta berniat mengajukan tuntutan terhadap pihak produser. Meski Cinta mengakui bahwa dirinya telah teledor dengan kontrak kerja.
Sebelum memerankan tokoh tersebut, Cinta mengaku tidak pernah disodorkan kontrak. Ia bekerja hanya berdasarkan kepercayaan. "Saya berani sumpah demi Tuhan, tidak ada kontrak yang saya tandatangani. Keteledoran saya, karena terlanjur percaya sama pihak sana," katanya.
Cinta berharap bisa menemui Shangker, karena menurutnya beberapa hari ini ia kesulitan untuk sekadar menghubunginya. Agak janggal memang menerima pekerjaan tanpa tanda tangan kontrak, adakah maksud tertentu di balik ini?
"Kalau tujuan saya mau dongkrak popularitas dengan adegan begitu, dari dulu film-film yang lebih vulgar saya akan ambil. Tapi saya ambil film ini karena karakter Mirna yang saya mainkan adalah perempuan baik-baik," kelitnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.