JAKARTA, KOMPAS.com — Penyanyi keluaran Indonesian Idol musim kedua, Firman Siagian, berpendapat bahwa Indonesian Pop (I-Pop) tidak akan bisa bersaing dengan Korean Pop (K-Pop) atau yang sering disebut dengan Hallyu Wave, yang juga sedang melanda Indonesia.
"Kayaknya enggak akan bisa bersaing karena kita latah sih. Bukan kita yang bikin, tapi kita ikut-ikutan. Yang naik ya yang bikin dong, yang K-Pop itu. I-Pop kan ikut-ikutan doang. Jadi, naik pun nanti cuma sebentar doang karena memang lagi demam doang. Demamnya hilang, sembuh," jelas Firman seusai mempromosikan single terbarunya, "Jangan Pikirin Abang", dalam acara musik televisi Dashyat, di Jakarta, Kamis (11/10/2012) pagi.
Padahal, menurut mantan vokalis The Fly ini, banyak sekali yang bisa dikembangkan dan dibangkitkan dari dunia musik Indonesia. "Indonesia itu negara yang kebudayaannya paling kaya. Di Batak saja, musiknya itu bermacam-macam. Dari Batak Toba, Batak Nias, Batak Karo, beda lagi," ujar lelaki kelahiran Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, penuh semangat.
Pria berumur 33 tahun ini yakin, tidak hanya dirinya, tetapi juga para pemusik senior kecewa dengan perkembangan musik Tanah Air saat ini. Firman bahkan mempertanyakan mengapa negara sekecil Korea Selatan, yang jumlah budayanya jauh lebih sedikit, bisa mendunia dan artis-artis musik Indonesia malah ikut-ikutan. "Jauh sebelum Korea, sudah ada negara kayak India. Itu juga masih kalah sama kita kekayaan budayanya, tapi mereka dengan bangganya menari india. Tarian India itu bisa mendunia, kan?" tuturnya.
Firman kemudian menambahkan bahwa orang Indonesia tidak bangga akan budayanya, malahan meledek-ledek warisan bangsa. Ia memberi contoh, orang biasa diledek, "mau kondangan", jika mengenakan busana batik.
Ketika ditanya apakah suka berpakaian ala artis Korea, Firman hanya menjawab, "Terus terang, fashion Korea itu keren, tapi karena menurut aku Indonesia juga punya yang keren-keren, ngapain aku ngikutin orang."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.