Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Meet The Labels": Saya Ingin Seperti Agnes Monica...

Kompas.com - 14/10/2012, 12:08 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com -- Bisa menjadi band atau penyanyi kondang di pentas musik Indonesia, adalah impian ribuan kaum muda. Mereka antre untuk bisa "diambil" oleh perusahaan rekaman. Termasuk lewat jalur Meet The Labels, ajang berburu bakat yang digelar di enam kota.

"Saya ingin seperti Agnes Monica. Atau kalau dalam band, kami pengen seperti Kotak," kata Yolanda (23), vokalis band Constantine dari Pontianak, peserta LA Lights Meet The Labels, yang digelar di Cafe Nineteen, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (6/10).

Dalam perhelatan tersebut, Yolanda dengan suara melengking menyanyikan lagu rock "Salam untuk Dia" milik band Voodoo yang populer di pertengahan 1990-an. "Kami ingin rekaman, dan go national," kata Yusuf Tri Eko Prasetyo (22), pemain keyboard band Constantine.

"Saya pengin jadi artis. Pengen ke Jakarta, karena belum ada sarana di sini (Pontianak)," kata Ghaitsa Kenang (17), peserta lainnya.

Pontianak merupakan kota terakhir, setelah Meet The Labels digelar di Surabaya, Yogyakarta, Banjarmasin, Medan, dan Bali. Di enam kota tersebut hajatan itu diikuti 635 peserta pada tahapan pra-audisi, yang kemudian tersaring menjadi 294 peserta terdiri dari band, penyanyi solo/duo. Mereka diharuskan tampil membawakan satu lagu karya sendiri serta satu lagu milik artis lain.

Tampak magnet industri begitu kuat menarik kaum muda untuk menjadi "seperti Agnes Monica". Maksudnya sukses di pentas musik Indonesia.

Di Pontianak ratusan anak muda dari 60 band, penyanyi solo/duo tampak tegang menunggu giliran tampil di depan wakil-wakil dari lima perusahaan rekaman dari Jakarta yaitu Aquarius Musikindo, Warner Music Indonesia, E-Motion, Seven Music, dan Alfa Records. Para wakil label itu berposisi bak para juri dalam kontes idol-idolan.

Komentar mereka merujuk pada kriteria yang berlaku di industri musik.

Kadang para juri itu cukup "kejam". Ketika sebuah band sedang bernafsu membawakan lagu, buru-buru juri mengacungkan tulisan "Next Song". Mungkin mereka tidak tahan mendengar suara sang vokalis yang fals, dan kata juri, belum layak dijual di pasar musik.

Ada peserta yang disarankan untuk memperhatikan soal baju. Ada juri menilai penampilan peserta "seperti zaman dulu” dan menyarankan: ”Perbaiki lagu supaya lebih mudah didengar, dan cocok untuk zaman sekarang..." Ada juga komentar seperti, "Lagu belum terlalu kuat untuk masuk ke industri."

Ghaitsa Kenang, Yasovi, band Constantine, termasuk beruntung karena mendapat pujian dan catatan dari juri. Ghaitsa, gadis manis yang bernyanyi sambil bergitar akustik kayak Avril Lavigne ini dianggap mempunyai karakter vokal unik.

"Vokal lumayan, tapi lagu kurang komersial. Lagu dari Avril itu saya suka. Pilih lagu-lagu yang seperti itu," kata seorang juri. "Tapi, jangan jadi KW-nya Avril, harus punya karakter sendiri," saran juri yang lain.

Komersial dan menjual
"Komersial" dan "menjual" menjadi kata sakti yang banyak diucapkan juri. Apa boleh buat, bakat-bakat dari daerah itu memang sedang berhadapan dengan praktisi musik industri yang memang harus menjual artis dan lagunya. Aspek-aspek penampilan seperti musikalitas, kerapian bermain, penampilan fisik, dan lainnya harus tunduk pada hukum komersial, dan menjual tadi. Realistis untuk pedagang.

"Ujung-ujungnya memang komersialnya," kata Ibenk Maulana dari Aquarius, label yang menaungi artis seperti Agnes Monica, Arie Lasso, Once, sampai Bunga Citra Lestari. "Yang utama adalah materi lagu. Kami cari lagu yang bisa dijual. Soal style dan penampilan itu bisa dipoles," kata Ibenk menambahkan.

Dalam mencari bakat baru, Arie Legowo, juri lain dari Warner Music Indonesia (WMI) juga berpegangan pada materi lagu. Dari ajang Meet The Labels, Arie mencatat kemampuan kebanyakan peserta sudah pada tingkat standar. Di luar lagu adalah penampilan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com