JAKARTA, KOMPAS.com -- Pelawak Tukul Arwana (49) sedang menyiapkan otobiografi yang rencananya diluncurkan tahun depan, bertepatan dengan perayaan 50 tahun usianya. Buku itu akan digarap penulis Herry Gendut Janarto.
”Wah, saya seneng banget dibikinkan buku, berarti perjalanan hidup saya inspiring bagi orang banyak,” kata Tukul yang bertandang ke Redaksi Kompas, Rabu (17/10/2012).
”Saya ini kan orang tak berpendidikan, tidak ganteng, tak punya modal, hampir putus asa, dan mau pulang kampung, tetapi bisa seperti ini,” kata Tukul yang sukses membawakan acara
Bukan Empat Mata selama delapan tahun di Trans7.
Tukul putus asa karena pada awal tahun 1990-an jenis lawakan Bagito sedang naik daun. Ia ”minder” karena lawakan Bagito disebut sebagai lawakan intelek, berwawasan.
Sekali peristiwa, ia diundang melawak dan ternyata mengundang tawa banyak orang. Ketika itu ia tersadarkan bahwa lawakannya mempunyai segmen pasar tersendiri.
”Ibarat olahraga, ada golf, sepak bola, karate, karambol.... Kayaknya saya ini termasuk sepak bola, umum dan enggak segmented,” katanya tentang segmen pasar lawak.
”Semua lawakan ada di tubuh saya. Ada Tarzan, Jojon, Miing, Indro. Saya ambil beberapa persen dari mereka. Ada seribu tujuh ratus triliun lawakan. Jadi bukan satu outlet, tapi mal...,” kata Tukul, tentu saja berseloroh. (DAY/XAR)