Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desain Busana Karya Yoko Ono Dipuji Putranya

Kompas.com - 03/12/2012, 12:13 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -- Yoko Ono telah bergelut di beragam bidang--seni kontemporer, musik, dan kegiatan kemanusiaan. Kini, menjelang ulang tahunnya yang ke-80, janda legenda musik John Lennon itu mencoba dunia baru, yaitu fashion.

Minggu lalu di New York (AS), Ono memamerkan koleksi fashion siap pakai yang nyeleneh, Fashions for Men: 1969-2012. Koleksi yang terdiri dari 18 desain itu dibuat berdasarkan sketsa-sketsa Ono yang dimulai pada 1969 dan diberinya kepada suaminya sebagai hadiah pernikahan pada tahun itu. Koleksi tersebut meliputi pakaian, alas kaki, dan aksesori, seperti dikutip dari AFP. Salah satu busana yang paling provokatif adalah celana hitam yang dihiasi hand print putih di bagian selangkangan.

"Saya terinspirasi membuat Fashions for Men, saya terpesona melihat lelaki saya yang terlihat keren. Sayang sekali kami tidak sempat membuat pakaian yang menonjolkan lekuk tubuhnya yang seksi," kata Ono dalam sebuah pernyataan.

"Jadi, saya membuat jajaran pakaian ini atas nama cinta terhadap tubuhnya yang seksi dan memberikan kepadanya sebagai kado pernikahan," lanjutnya.

Lebih dari 40 tahun kemudian, setelah pernikahan itu atau 32 tahun sesudah Lennon meninggal, Ono berhasil menghidupkan lagi koleksinya berkat Humberto Leon, salah satu pendiri label fashion terkenal New York, Opening Ceremony. Leon mengatakan, ide pertamanya dimulai saat mereka berdua bertemu di Jepang.

"Kami bertemu kira-kira tiga tahun lalu saat pembukaan di Tokyo. Lalu saat itu dia mengatakan dia sudah punya beberapa rancangan busana," kata Leon. "Kira-kira satu setengah tahun lalu kami bertemu dan dia menunjukkannya kepada saya dan bersama-sama kami berkata, 'Oh, mari kita wujudkan ini!'" sambungnya. "Kami membuat semirip mungkin dengan apa yang dia tujukan untuk John saat itu. Sungguh menarik melihat semua itu," tambahnya.

Anak Lennon dengan Ono, Sean Lennon (37), dengan bangga menghadiri peragaan fashion karya ibunya itu di New York pada 29 November 2012. "Menurut saya, mereka mewujudkannya dengan sempurna... bukan hal yang mudah, karena sketsa aslinya sangat avant-garde dan sangat konseptual, tapi mereka bisa membuatnya menjadi busana yang sepertinya bisa dipakai sehari-hari," kata Sean. "Saya ingin jasnya--saya ingin yang warna pink, karena saya tidak mau setengah-setengah!" imbuhnya.

Ono dibesarkan di Jepang dan AS dalam keluarga bankir. Perempuan itu menjadi ikon global ketika menikah dengan sang pemusik asal Liverpool. (nan/Aditia Maruli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau