JAKARTA, KOMPAS.com -- Setelah tahun ini kira-kira 50 artis musik asing, baik vokalis maupun grup, tahun depan artis-artis musik luar negeri masih akan terus berdatangan.
Konser artis-artis musik asing menjadi pertunjukan yang bisa disaksikan hampir tiap minggu pada kwartal terakhir tahun ini. Nama-nama tersohor seperti David Foster, Jennifer Lopez, dan trio Boyz II Men datang dalam tempo berdekatan sejak November 2012.
Jangan lupa, bulan ini juga ada Sting serta Guns N' Roses. Pentas Axl Rose dan kawan-kawan hanya berselang satu hari dari jadwal semula yang kebetulan jatuh pada malam yang sama dengan konser Sting.
Pada awal tahun, panggung juga meriah oleh lawatan bertubi-tubi artis musik dunia. Penggemar R&B disuguhi penampilan Stevie Wonder, yang memukau selama hampir tiga jam sebagai puncak perhelatan tahunan Java Jazz Festival. Sementara itu, untuk para penikmat musik dansa, Jakarta didatangi oleh salah satu peramu musik elektronik (DJ) paling terkenal di dunia, David Guetta. Guetta berhasil memanaskan Jakarta dengan lebih dari 15 ribu penonton.
"Tahun ini ada lima puluhan konser artis asing, jadi memang terasa sekali ramainya,” kata Willy Hidayat dari Aletta Concert/Trilogy Live, yang memboyong antara lain Boyz II Men, David Cook, dan Gym Class Heroes saat diwawancarai untuk program Info Musika Radio BBC Indonesia.
Willy, yang baru tahun lalu mendirikan Aletta Concert, mengatakan bahwa animo publik Indonesia, terutama Jakarta, untuk mendatangi konser artis musik asing masih sangat besar. "Dulu, ibaratnya, nonton musisi asing tiketnya harus disimpan karena collectible, sekarang udah kayak nonton bioskop saja,” tambahnya lalu tergelak.
Willy memerkirakan, dengan memukul rata tiap pertunjukan ditonton oleh 5.000 orang, meski ada juga konser yang bahkan ditonton hingga 30 ribu penggemar, dalam setahun panggung-panggung itu mampu menyedot seperempat juta orang.
"Memang publik Jakarta itu haus hiburan. Selama ini, untuk konser artis terkenal mereka masih sering harus ke Singapura, sekarang tidak perlu lagi. Jadi, konser memang pasti selalu diminati,” komentar Cheri Ibrahim dari Dyandra Production.
Dyandra, yang tadinya dikenal sebagai nama yang identik dengan pameran skala besar, kini melirik pula panggung musik melihat animo massa.
"Kami bikin divisi baru untuk entertainment/showbiz. Kami mulai dari konser Erwin Gutawa dan akhirnya mau seriusin lah," kata Cheri.
Destinasi wajib
Meski gegap gempita, industri konser artis musik internasional menurut para promotor juga menghadapi banyak kendala. "Secara infrastruktur tidak banyak venue yang memenuhi syarat untuk sebuah konser dengan kapasitas tempat duduk dan akustik yang memadai," keluh Willy.
Para penonton juga mengeluhkan harga tiket yang seringkali bahkan lebih tinggi dibanding harga tiket pertunjukan serupa di Singapura atau Hong Kong.
Menurut Willy, bisnis konser yang sedang hangat di Indonesia itu menyebabkan muncul banyak promotor baru yang menyasar target yang sama. "Sementara, kita di sini belum ada patokan harga (tiket) untuk artis kelas A misalnya, yang berminat banyak sekali. Jadinya, jatuhnya, harga (tiket)-nya mahal, lebih tinggi dari di negara lain. Nah, ini dibebankan kepada fans, sehingga harganya mahal,” lanjutnya.
Pertunjukan J.Lo, yang diusung BIG Daddy akhir bulan lalu, bisa ditonton degan tiket seharga dari Rp 800 ribu sampai Rp 3,5 juta. Perempuan keturunan latin itu sukses menyedot animo 10 ribu penonton.
Tiket pertunjukan Boyz II Men dijual dari Rp 500 ribu sampai Rp 5 juta. Tiga vokalis kulit hitam ini juga ditonton oleh 10 ribu penggemar.