JAKARTA, KOMPAS.com -- Band Efek Rumah Kaca (ERK), yang terdiri dari Cholil Mahmud (vokal dan gitar), Adrian Yunan Faisal (vokal latar dan bas), dan Akbar Bagus Sudibyo (drum), mengaku ingin segera merilis album ketiga, yang sudah dua tahun tertunda.
"Penginnya tahun ini, tapi bulannya molor (diundur) melulu. Seharusnya, album ini dari 2010 direkam, tapi molor melulu. Mungkin 2013 ini," kata Cholil dalam wawancara di Rolling Stone Cafe, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2013) malam.
Cholil tak menampik bahwa setelah album Kamar Gelap (2008), ERK banyak mengalami kendala untuk memproduksi album ketiga mereka berkait dengan kondisi kesehatan Adrian.
"Karena Adrian sakit, kami enggak punya banyak waktu di studio. Jadi, semua proses bikin lagu itu serba di studio. Beda dengan album satu dan dua, pas masuk ke studio itu tinggal direkam," jelas Cholil. "Kami juga sudah bosan mainin album kedua, tapi ya mau gimana," lanjutnya.
Meski Cholil dan kawan-kawannya belum tahu bulan apa album ketiga akan dirilis, mereka sudah menyiapkan macam-macam warna sebagai tema album itu. "Judulnya, Sinestesia, ini soal warna. Judul lagunya juga dari (macam) warna. Ada 'Merah', ada 'Biru'. Album ini, (durasi) satu (setiap) lagunya itu lebih panjang. Jadi, satu (setiap) warna, materi lagunya akan lebih panjang," terang Cholil.
Berbeda dengan isi album kedua, yang lagu-lagunya bertema kritik sosial, album kali ini tak akan menyentil apa pun. "Enggak menyentil apa-apa, karena Sinestesia ini artinya kemampuan melihat warna melalui medium yang lain seperti lewat musik. Misalnya, kalau lagi dengar lagu ini kira-kira warnanya apa," terang Cholil lagi.
Dijelaskannya pula, album tersebut tercipta dari apa yang dialami oleh Adrian saat ini. "Makanya, nama albumnya Sinestesia, itu karena dia (Adrian) makin susah melihat. Bantuan dia untuk melihat itu dari musik. Yang mencipta lagu 'Biru' itu dia, karena setiap mendengarkan lagu ini yang dilihatnya warna biru," jelasnya lagi.
Di luar rencana album yang akan dirilis itu, secara pribadi Cholil mengaku prihatin kepada kondisi Adrian. "Kata Adrian operasi bukan solusi, karena virus yang nyerang matanya. Jadi, kalau pakai seperti implan atau apa pun itu bukan solusi, mungkin juga biayanya mahal. Sebelumnya, ada salah diagnosa gitu, jadi memperparah keadaan," ungkapnya.
Jika penyakitnya kambuh, lanjut Cholil, tubuh pria berambut keriting tersebut bisa mendadak menjadi kurus. "Fisik berpengaruh, karena dia bukan orang buta. Kalau orang buta, enggak bisa melihat, tapi fisik sehat. Kalau dia, bukan orang buta, syaraf dia kena. Jadi, kalau dia lagi kambuh, ya sudah, (terasa) pusing atau apa," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.