BANDUNG, KOMPAS.com -- Samsudin Hardjakusumah atau Sam Bimbo (70) sedikit lega ketika Senin (11/2/2013) lalu melihat sekitar 5 ton VCD dan DVD bajakan hasil sitaan Tim Penyidik Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dari tiga toko di Plaza Glodok, Jakarta.
”Ini pembajakan terbesar dalam sejarah (industri) musik di Indonesia. Hasil bajakan itu diangkut satu truk dan itu pun baru dari satu toko,” kata Sam yang bersama adik-adiknya, Acil, Jaka, dan Iin, tergabung dalam Bimbo.
Akan tetapi, Sam juga masih prihatin dan gemas karena selama puluhan tahun pelaku pembajakan belum pernah mendapat hukuman yang setimpal dengan kerugian negara yang, kata Sam, sampai triliunan rupiah. Pihak yang lebih dirugikan adalah seniman yang hidup dari kreativitas mencipta.
”Mereka (pembajak) belum ada yang dipidanakan. Mereka selalu bebas dan membajak lagi. Tahun 2012 serasa padamlah musik pop Indonesia,” kata penggubah lagu ”Tuhan” itu.
Ia berterima kasih kepada jajaran Kementerian Hukum dan HAM yang menggerebek pedagang barang bajakan tersebut. Ia berharap langkah itu terus berlanjut. ”Mudah-mudahan dunia musik Indonesia tahun 2013 akan take off lagi,” kata Sam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.