Band blur Pilih Indonesia, Bukan Filipina atau Malaysia

JAKARTA, KOMPAS.com -- Grup rock alternatif asal London (Inggris) blur, yang beranggota Damon Albarn (vokal dan keyboard), Graham Coxon (gitar), Alex James (bas), dan Dave Rowntree (drum), dijadwalkan akan tampil bersama The Temper Trap dan Tegan and Sara dalam Big Sound Festival, yang akan diselenggarakan untuk kali pertama oleh promotor Dyandra Entertainment dan Sound Rhythm di Lapangan D Senayan, Jakarta Selatan, 15 Mei 2013.

Menurut Cherri Ibrahim dari Dyandra Entertainment, blur, yang terkenal dengan lagu-lagu seperti "Song 2", "Beetlebump", dan "Coffee and TV", tahun ini untuk wilayah Asia Tenggara, hanya akan manggung di Indonesia. "Dia (blur) sebenarnya ada rencana jalan ke Filipina atau Malaysia, tapi agaknya mau ke Asia Tenggara cuma ke Jakarta," ujar Cherri dalam jumpa pers di Nutz Culture, Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2013).

Lanjut, Cherri, blur memiliki alasan memilih Indonesia, bukan Filipina atau Malaysia. "Kalau kita lihat di daftar konsernya, selama ini blur kebanyakan tampil di festival musik daripada konser tunggal. Dia mau main di sini karena enggak seperti di Taiwan, Hongkong (lokasi tur blur sebelumnya), yang konsepnya konser tunggal. Kebetulan kami mau bikin konsep festival, akhirnya mereka tertarik," terang Cherri.

Tapi, tak gampang meyakinkan blur bahwa Big Sound Festival di Indonesia akan lebih baik daripada konser-konser tunggal di Filipina atau Malaysia. "Kalau itu usahanya cukup lama. Saya juga bersyukur mereka tertarik. Kami jelaskan dulu ke mereka konsep Big Sound Festival. Konsepnya, kami rangkul genrenya yang macam-macam, mulai dari indie, sampai semi Brit pop. Mereka interested sekali main di Jakarta," terang Cherri.

Selain itu, komunitas penggemar blur di Indonesia membuat Albarn dan rekan-rekannya bertambah tertarik untuk segera mengentak Jakarta. "Mereka juga cek fanbase mereka di Indonesia. Ini tentu sebuah akhir manis dari penantian panjang para penggemar yang telah mengikuti perjalanan blur sejak awal 1990-an," terang Cherri lagi.