JAKARTA, KOMPAS.com -- Dua artis peran, Tora Sudiro, yang bernama asli Taura Danang Sudiro, dan Darius Sinathrya, Rabu (15/3/2013) sore datang ke Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya. Mereka melaporkan penyebaran lewat internet foto rekayasa, hasil ediitng, yang menampilkan mereka dan VJ Mike.
Laporan Tora dan Darius terdaftar dengan nomor laporan TBL/1608/V/2013/PMJ/Dit Reskrimsus. Untuk foto itu, oleh si pengedit gambar wajah Tora dan wajah Darius dipasang ke gambar tubuh dua orang yang akan melakukan adegan tak pantas. Pada foto itu juga terdapat hasil editing gambar wajah Mike dipasang ke gambar tubuh satu orang lagi yang sedang melihat adegan mereka tersebut.
Tora, yang ditemui usai melapor, menuturkan, sebenarnya foto itu diketahui telah beredar sejak 2010. Namun, lanjutnya, ketika itu mereka belum meresponsnya.
Lantaran foto tersebut tersebar lagi melalui BlackBerry Messenger (BBM) beberapa hari belakangan, keduanya memutuskan untuk melaporkan hal itu ke polisi. Apalagi, Tora tidak ingin foto tersebut membuat kenyamanan anak pertamanya, dari perkawinannya terdahulu, merasa terganggu.
"Sebetulnya sudah tiga tahun lalu. Tapi, waktu itu kita (kami, maksudnya) masih cuek, bercanda. Tapi, ini sekarang anak udah gede, nenek ampe marah-marah," cerita Tora tetap berbumbu tawa. "Kita memutuskan sudah saatnya diberhentikan dengan memutuskan melapor," sambung suami dari artis peran Mike Amalia ini.
Senada dengan Tora, Darius juga mengatakan bahwa awalnya ia tidak peduli. Namun, ia kemudian menjadi terganggu karena orang-orang yang mengenalnya bertanya tentang kebenaran foto tersebut.
"Mereka minta klarifikasi, benar enggak nih. Tapi, ini kan jelas kelihatan foto palsu, editan. Akhirnya, sama Tora, kita sepakat lapor, karena kasihan, banyak anak kecil melihat. Fotonya tidak pantas lah ya," tutur suami pembawa acara dan model Donna Agnesia ini.
Darius menambahkan, selain melaporkan hal itu kepada polisi, ia dan Tora juga mengadukan beberapa media online yang memberitakan foto itu ke Dewan Pers, Jakarta, Selasa (14/5/2013). Pasalnya, menurut mereka, pembuatan berita mereka tidak disertai hak jawab dan klarifikasi dari mereka.
"Kita cukup keberatan, seharusnya ada hak dari kita untuk menjawab," ujar Darius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.