JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemain sinetron Eza Gionino menuding Ardina Rasti, mantan kekasihnya, telah menjebak dirinya dengan cara bersandiwara dan merekam audio keributan mereka pada 2011 lalu. Menurut Eza, hal tersebut merupakan usaha Rasti untuk menjebloskannya ke penjara.
"Kalian pikir saja, sampai dia ngerekam niat dia apa? Itu sudah terlihat niat dia mau masukin (saya) ke penjara," tandas Eza usai sidang pidananya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2013).
Eza bahkan menuding Rasti terlalu bersandiwara seolah-olah mengalami penganiayaan berat seperti yang terekam secara audio. "Saya jadi ingat dia sempat bilang, 'Jangan tampar aku', itu saya tidak tahu posisinya direkam saat saya berantem. Padahal saya enggak menampar kamu. Saya cuma bilang, 'Kamu gila ya!'" cerita Eza.
Pernyataan Eza diperkuat kuasa hukumnya, Hendarsam Marantoko, yang mengatakan bukti rekaman audio tersebut terlalu didramatisir oleh Rasti. "Tanpa pukulan dia menjerit, kami bisa membuat kesimpulan ini menjebak Eza. Enggak ada pemukulan tapi dia ngerasa dipukul," papar Hendarsam.
"Ini setting-an karena ini seperti sandiwara radio. Dia ingin menggambarkan seolah-olah ada toyoran dan tamparan. Tapi dia lupa itu kan reaksi, harus ada aksi. Saksi ahli juga sudah bilang enggak ada pukulan. Dia pengin menggambarkan suatu hal," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.