Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil, Invasi blur ke Lapangan D Senayan

Kompas.com - 16/05/2013, 15:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Band blur telah menaklukkan para penonton Big Sound Festival 2013, di Lapangan D Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2013) malam.

Grup Inggris yang terdiri dari Damon Albarn (vokal dan keyboard), Graham Coxon (gitar dan vokal latar), Alex James (bas), dan Dave Rowntree (drum) itu melancarkan invasi dengan musik rock alternatif. Di panggung yang sebelumnya diisi oleh Tegan and Sara dan Temper Trap, blur membuka pertunjukan dengan "Girls and Boys".

"Selamat malam, senang berada di sini. Butuh lebih dari 24 tahun menanti untuk ada di sini," sapa Albarn, dalam bahasa Inggris tentunya, di ujung lagu.

Band yang lahir di London pada 1988 dengan nama Seymour itu lalu memaniskan  suasana dengan "Popscene". Coxon tampil atraktif dalam lagu itu, Ia menggeber gitarnya, yang diangkat tinggi-tinggi, lalu berguling ke belakang. Untuk lagu tersebut, blur melibatkan empat personel brass section.

Pementasan musik yang digelar oleh Dyandra Entertainment itu pun semakin menghanyutkan kira-kira 6.000 penonton, begitu Albarn melantunkan "No Distance Left to Turn", yang pernah menjadi lagu tema film dokumenter blur (dirilis pada 19 Januari 2010), dengan permainan musik yang kalem oleh rekan-rekannya.

"Badhead" mengalir kemudian. Nuansa nostalgia lagu-lagu blur terus dihadirkan. Beranjak dari dua lagu tadi, Coxon, dengan bunyi distorsi gitarnya, membuat para penggemar fanatik blur menjerit histeris. Maklum, bunyi itu menandai lagu "Beetlebump", dari album The Great Escape (1995).

"Kalian punya suara yang keras," seru Albarn sambil menimang gitar akustiknya beberapa saat sebelum menyanyikan "Beetlebump".

Sesudah itu, dalam repertoar mereka, ada "Trimm Trabb" dan "Caramel", yang dimaikan secara khas dengan hammond organ oleh vokalis kelahiran Whitechapel, London, 23 Maret 1968 itu. Lagu-lagu tersebut diikuti oleh "Coffee and TV".

blur juga makin intim dengan para penonton Big Sound Festival 2013 ketika "Country House" mereka sajikan. Albarn turun dari panggung lalu mendekat ke barikade sambil menyalami para penggemar yang beruntung berdiri di baris paling depan. Kemudian, Albarn naik ke atas barikade itu tepat di hadapan seorang penonton yang memegang bendera Inggris, Union Jack, dari lembaran plastik.

Puas dengan "Country House", selanjutnya para penonton sudah bisa menerka lagu apa yang akan disuguhkan oleh blur begitu mendengar suara gonggongan anjing dan gelas pecah. Ya benar, meluncurlah "Parklife".

Seperti biasa, Albarn menyanyikan lagu tersebut bak pengkhotbah, sementara para penonton "mengamini"-nya dengan berteriak, "Parklife".

"Kalian menikmatinya?" seru Albarn lagi, yang melanjutkan penampilannya dengan "End of A Century", "Death of A Party", dan "This is A Low".

Pertunjukan selama dua jam itu segera menuju klimaksnya setelah blur istirahat sejenak di belakang panggung. Para penonton tak sabar untuk menikmati lagu-lagu pemungkas yang akan dimainkan oleh mereka. "We want blur... we want blur...," pinta para penonton.

Keinginan itu akhirnya dijawab oleh band yang pernah dianugrahi Brit Award 2012 itu. Lagu-lagu andalan mereka, seperti "Westway", "For Tomorrow", dan "The Universal" digulirkan oleh mereka.

"Semoga setelah pulang dari sini Anda mendapat inspirasi," ucap Albarn yang menuntaskan pertunjukan mereka dengan "Song 2".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com