SINGAPURA, KOMPAS.com - Tak salah jika Singapura didapuk sebagai salah satu negara tujuan MICE (meeting, incentive, convention, dan exhibition) terbaik di dunia. Sejak 22 - 25 Mei 2013 saja, beberapa penyelenggara event besar internasional sudah memutuskan untuk menggelar acaranya di negara ini.
Tidak hanya itu. Para penyelenggara kegiatan atau event organizer pun merasa puas. Salah satunya bisa dibuktikan pada acara Digital & Music Matters yang baru saja dilaksanakan. Lebih dari sekedar ajang kumpul pemusik, acara tersebut juga mampu memberikan edukasi. Siapa pun yang aktif dalam industri musik, menyempatkan dan berkesempatan mengunjungi acara ini untuk membuka banyak kesempatan.
Digital & Music Matters merupakan acara yang pernah disebut sebagai "perpaduan antara TED dan SXSW" oleh Jason Mraz, musisi mancanegara yang beberapa kali pentas di Indonesia. Menurut dia, kegiatan ini merupakan satu-satunya kegiatan di Asia Pasifik yang berhasil menghimpun berbagai ekosistem dunia hiburan dan jaringan di bawah satu atap.
Indonesia pun turut ambil bagian di acara tersebut. Direktur PT Musica Studio's Gumilang Ramadhan berbagi pengalamannya saat ditemui Kompas.com di acara tersebut, Rabu (22/5/2013) lalu.
"Digital & Music Matters ini sebetulnya di luar soal kita melihat perkembangan musik dan partner yang terkait di musik. Kita bisa melihat perkembangan musik bukan di negara sendiri, tapi di negara-negara lain itu bagaimana. Itu adalah soal edukasinya. Jadi, kita bisa dengerin masukan mereka bagaimana, cara mereka running company-nya, di luar itu yang tidak kalah pentingnya adalah networking. Networking ini sangat penting," ujarnya.
Gumilang menekankan, berbagai perjanjian bisnis bisa berawal dari perbincangan ringan di acara ini. Setelah tujuh tahun berturut-turut ambil bagian dalam acara ini, ungkap Gumilang, ia sudah bertemu dengan berbagai delegasi industri musik dunia. Ia juga dapat mengenalkan artis-artis Musica pada perusahaan internasional, "menaruh" Indonesia di peta dunia musik, serta mendapatkan endorsement deal dengan perusahaan besar.
"Bisa jadi promotor bagi artis. Seperti baru saja ketemu dengan manajemen Big Bang. Dia cari rekan di Indonesia. Kita bicara dan ada kesamaan visi. Minggu kedua Juni mereka akan konser di Jakarta. Jadi, dari situ mulainya semua ketemu orang. Networking itu sangat penting," ujarnya.
Dengan kata lain, menjadi peserta saja mampu membuka berbagai kemungkinan dan kesempatan. Apalagi, bagi negara yang mengusahakan industri MICE tersebut. Menurut dia, jika Indonesia mampu lebih agresif meningkatkan kualitas infrastruktur, ekosistem, dan menjadi salah satu negara tujuan acara-acara MICE, keuntungan yang didapatkan tentunya berkali-kali lipat.
Kepuasan memilih Singapura
Satu acara lain tak kalah semaraknya adalah Casual Connect, yang juga digelar di Singapura sejak 21 - 23 Mei 2013. Ditemui Kompas.com pada Kamis (23/5/2013) lalu, Ketua Penyelenggara Jessica Tams mengungkapkan kepuasannya memilih Singapura sebagai lokasi acara, tepatnya di Hotel Shangri-La.
Menurut dia, Singapura memiliki berbagai pilihan penginapan, mulai dari high-end seperti Shangri-La, hingga beragam losmen untuk para backpackers. Dengan demikian, para peserta Casual Connect bisa memilih penginapan sesuai keinginan dan kemampuan mereka.
Selain itu, penerbangan menuju Singapura tidak hanya memberikan banyak pilihan, melainkan juga cenderung murah. Jika para peserta ingin melanjutkan perjalanan menuju negara-negara lain di Asia, mereka dapat dengan mudah mendapatkan jadwal penerbangan. Plus, kata Jessica, Singapura merupakan negara kecil yang aman.
"Para peserta acara yang berasal dari negara-negara Amerika Serikat atau Eropa akan enggan pergi jauh dari rumah. Dengan memilih negara ini, mereka tidak perlu was-was," ujar Jessica.
Sejauh ini, kata Jessica, dia mengaku keengganannya memindahkan acara ke negara-negara lain di sekitar Singapura, termasuk Indonesia, untuk kegiatan-kegiatan berikutnya. Dia secara spesifik mengatakan para peserta butuh akomodasi, sarana transportasi, dan jaminan keamanan memadai. Dia terus terang, tidak ingin para peserta merasa was-was dan ketakutan selama berada jauh dari rumah mereka.
Baca juga: Sulit "Mengalahkan" Singapura....
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.