JAKARTA, KOMPAS.com -- Setelah berturut-turut soft launching di New York dan Washington DC, Amerika Serikat (AS), pekan lalu, novel ketiga dari trilogi Negeri 5 Menara, Rantau 1 Muara, karya Ahmad Fuadi ini beredar di Tanah Air mulai pekan ini.
Novel ketiga yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh pembaca ini, berkisah tentang perjalanan Alif selepas kuliah dan berjuang melakukan tiga pencarian besar dalam hidupnya: Pencarian tempat berkarya, pencarian belahan jiwa dan pencarian di mana hidup akan bermuara.
"Kunjungan ke AS saat ini bertepatan pula dengan momentum peluncuran novel pamungkas dari trilogi Negeri 5 Menara, yaitu Rantau 1 Muara. Novel ketiga ini bercerita tentang petualangan Alif setelah dia lulus kuliah. Dia akan melakukan pencarian banyak hal, seperti kerja, belahan jiwa dan misi hidupnya," jelas Fuadi dalam e-mail yang dikirimnya kepada Kompas.com, Rabu (29/5/2013).
Latar suasana yang diambil dalam novel ini adalah New York, Washington DC, Bandung dan Jakarta. Begitu juga tempat soft launching sengaja diadakan sesuai dengan latar suasana yang ada dalam cerita.
"Setting-nya di Jakarta dan Washington DC. Yang seru antara lain bagaimana Alif menemukan jodohnya," kata Fuadi memberikan sedikit bocoran.
Selain itu, dikisahkan bahwa di AS, Alif memegang teguh semboyan ketiga "man saara ala darbi washala" (siapa yang berjalan di jalannya akan sampai di tujuan-red) menuntun pencarian misi hidupnya. Hidup hakikatnya adalah perantauan. Suatu masa akan kembali ke akar, ke yang satu, ke yang awal. Muara segala muara.
Fuadi akan berada di AS selama tiga minggu untuk mengadakan diskusi novel-novelnya di San Francisco dan Washington DC. Selain itu, dengan dukungan Dompat Dhuafa, diadakan pula pemutaran film Negeri 5 Menara di KJRI New York dan KBRI Washington DC.
Acara pemutaran film dan diskusi buku ini dihadiri oleh ratusan warga Amerika dan Indonesia. "Selama di Amerika saya kembali mendatangi beberapa tempat yang menjadi inspirasi cerita novel ini. Saya kebetulan kuliah dan tinggal di Amerika tahun 1999-2002. Karena itu, di novel ini juga ada peta New York dan Washington DC, untuk memudahkan pembaca membayangkan alur cerita," jelas Fuadi.
Diskusi buku pertama diadakan di KJRI San Francisco pada 12 Mei 2013 bersama masyarakat Indonesia. Selesai acara di West Coast ini, Fuadi terbang sekitar 10 jam ke East Coast untuk menghadiri diskusi kedua di Washington DC.
Pada 17 Mei, Fuadi bicara di forum USINDO Washington DC yang dihadiri oleh warga Amerika Serikat.
USINDO adalah sebuah organisasi non profit yang berpusat di Washington DC yang beranggotakan antara lain diplomat, lobbyst dan para pembuat kebijakan. Selain diskusi buku, bersama Dompet Dhuafa, Fuadi dan tim juga memutar film layar lebar Negeri 5 Menara di KBRI Washington DC tanggal 22 Mei dan di KJRI New York pada 18 Mei 2013.
"Saya sangat bersyukur bisa membawa karya ini ke Amerika, tempat yang menjadi salah satu setting di novel saya. Semoga diskusi dan pemutaran film ini bisa memberi perspektif yang lebih luas tentang pendidikan di Indonesia, khususnya dunia pesantren," kata Fuadi yang pernah mendapatkan beasiswa Fulbright untuk kuliah S-2 di George Washington University pada 1999.
Buku ketiga ini telah beredar luas di Indonesia pada 27 Mei 2013 dan saat ini sudah bisa dipesan online di website gramedia.com.
Saat ini novel Negeri 5 Menara yang merupakan novel Indonesia terlaris sepanjang sejarah penerbit Gramedia Pustaka Utama sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris dengan judul The Land of Five Towers dan sudah tersedia di seluruh dunia, melalui amazon.com dan versi digitalnya di itunes.
Buku keduanya Ranah 3 Warna sedang dalam proses penerjemahan ke dalam bahasa Inggris dan rencananya akan diluncurkan di Ubud Writer and Reader Festival 2013.
**Sinopsis Rantau 1 Muara
Kepercayaan diri Alif sedang menggelegak. Sudah separuh dunia dia kelilingi, tulisannya tersebar di banyak media, dan dia diwisuda dengan nilai terbaik. Perusahaan mana yang tidak tergiur merekrutnya? Namun Alif lulus di saat yang salah. Akhir 90-an, Indonesia dicekik krisis ekonomi dan dikoyak reformasi. Lowongan pekerjaan sulit dicari.
Kepercayaan dirinya goyah, bagaimana dia bisa menggapai impiannya? Secercah harapan muncul ketika Alif diterima menjadi wartawan di ibukota. Di sana, hatinya tertambat pada seorang gadis yang dulu pernah dia curigai. Ke mana arah hubungan mereka?
Takdir menerbangkan Alif ke Washington DC. Life is perfect, sampai terjadi tragedi 11 September 2001 di New York yang menggoyahkan jiwanya. Kenapa orang dekatnya harus pergi? Alif dipaksa memikirkan ulang misi hidupnya. Darimana dia bermula dan ke mana dia akhirnya akan bermuara? Novel ini adalah buku ketiga dari trilogi Negeri 5 Menara yang ditulis A. Fuadi, novelis asal Minang yang pernah tinggal di Washington DC, London, Quebec, dan Singapura. Bertualanglah sejauh mata memandang, mengayuhlah sejauh lautan terbentang, bergurulah sejauh alam terkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.