Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayu Diah Pasha: Batik Jadi Bagian Gaya Hidup

Kompas.com - 03/10/2013, 22:59 WIB
Irfan Maullana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Batik yang merupakan karya adiluhung Indonesia dan telah diakui sebagai warisan dunia juga dinilai artis sinetron Ayu Diah Pasha (49) sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

"Pastinya senang dan bangga karena batik sudah jadi lifestyle Indonesia, dan batik tidak hanya bisa diaplikasikan sebagai fashion tapi bisa jadi aksesori, interior," kata Ayu dalam wawancara di malam final Putra Putri Batik Nusantara, Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2013) malam.

Ayu yang memprakarsai gelaran Putra Putri Batik Nusantara berharap batik bisa semakin menjadi "racun" di antara kalangan generasi muda. "Ini bisa meracuni anak muda. Misalnya, kaos bola kesebelasan sepak bola kita menggunakan batik, atau misalnya kita tiba-tiba lebih suka Korea atau Jepang, nah racun batik ini bisa berguna. Mau tidak mau nanti industrinya bisa maju," jelas Ayu.

Karena itu pula Ayu berharap dengan pemilihan Putra Putri Nusantara yang berlangsung ketat ini, misi menyebarluaskan cinta batik akan lebih efektif. "Ini adalah kali ketiga Putra Putri Batik Nusantara digelar. Dan di Tahun ketiga ini pesertanya mencapai hampir 406, seperti yang disampaikan tadi ini dibuka untuk umum," ujarnya.

Diakui Ayu, proses penjurian sangatlah ketat. Dari sekitar 400 disaring hingga 57 finalis. Mereka  datang dari Lhoksemawe, Bali, Bandung, Cimahi. "Mereka datang ke Jakarta untuk kami lakukan penjurian sampai 28 finalis. Dari situ 14 putra, dan 14 putri yang sudah di karantina selama 14 hari. Selama di karantina mereka mendapat kelas tentang pengayaan diri, dan paling penting mereka mendapat pemahaman batik dari ahlinya," papar Ayu.

"Kalau yang mau ditonjolkan keduanya tidak bisa dipisahkan antara putra putri dengan batik karena batik itu karya adiluhung Indonesia, dan putra putri ini pewaris tongkat estafet melestarikan batik Indonesia," lanjutnya.

Selanjutnya, Ayu ingin para generasi muda bisa lebih peduli dengan kelestarian batik. "Saya ingin generasi muda lebih aware, kalau bukan generasi muda siapa lagi. Saya yakin setiap insan Indonesia pasti jatuh cinta dengan batik apalagi tahu dengan filosofinya," tutur Ayu.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau