"Balik ke (konsep) semula, jadi instrumental. Dulu kami dari festival 1986 itu main musik, tanpa vokal," cerita Iwang usai Emerald BEX manggung dalam Jakarta International Jazz Festival (JakJazz) 2013, di Istora Senayan, Jakarta, 18 Oktober 2013.
Diceritakan pula oleh Iwang, Emerald BEX dikenal dengan nama Emerald ketika Ricky bergabung sebagai vokalis. Mereka melahirkan album Karapan Sapi.
"Ketemu Ricky di acara kampus, terus mulai masuk industri dan keluarin album Karapan Sapi. Tapi, di 1989, kami main di festival tanpa vokal di Jepang. Saya bilang, 'Ricky istirahat saja', dan enggak tahunya menang," tutur Iwang.
Kini Emerald BEX memilih memainkan dengan baik musik instrumental yang mudah dicerna oleh para penikmat musik sekarang.
"Konsep yang kami usung sekarang adalah, 'Mainlah musik dengan notasi yang dapat dicerna, bermain dengan kapasitas yang ada'," jelas Iwang. "Masak, sudah berpuluh-puluh tahun, sorry, mainnya kayak band Melayu. Kami sekaligus ingin mengajarkan ke yang muda, jangan bermain untuk cepat populer, tapi bermain dengan seluruh kemampuan, diasah," lanjutnya.
Dengan begitu, dinamika musik Emerald BEX pun berubah. "Setelah Ricky enggak ada, ini beda dengan Emerald yang ada Ricky Johanes-nya, di sini lebih idealis," ujar Iwang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.