Namun, sebagai penyanyi profesional, ia taat pada hukum panggung the show must go on, nyanyi jalan terus, mesti kaki cekat-cekot. "Orang tidak tahu kakiku sakit, mereka tahunya penyanyi nyanyi dibayar," kata penyanyi kelahiran Batu, Jawa Timur, bernama lahir Wahyu Setyaning Budi itu.
"Jadi aku pakai sandal saja ke mana-mana, tetapi begitu naik panggung aku pakai sepatu," kata Yuni yang siang mengenakan pakaian "kebesaran" berupa celana jeans belel super pendek.
Dari hasil menyanyi itu, Yuni membiayai penyelenggaraan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Permata Abadi di kota kelahirannya, Batu. Lembaga itu sudah mempunyai enam guru. Yuni ingin, lewat Permata Abadi, anak-anak dapat memanfaatkan masa tumbuh kembang mereka secara positif. Anak bisa belajar dan bermain bergembira dengan teman-temannya.
"Permata Abadi juga menjadi tempat penitipan anak dari pagi sampai sore. Anak-anak dapat asupan makanan bergizi tiga kali sehari," kata Yuni yang dulu memopulerkan lagu "Hilang Permataku" itu. (XAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.