Dengan surat tersebut, kuasa hukum Nia, Sitor Situmorang, menyimpulkan bahwa antara kliennya dengan Farhat sudah sepakat untuk bercerai.
"Tidak ada niat untuk rujuk. Perceraian sudah harga mati. Dia (Nia) akan datang nanti," ujar Sitor dalam wawancara di PA Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2014).
Surat yang ditulis oleh Farhat tujuh tahun lalu itu akan dijadikan alat bukti kuat yang melandasi gugatan cerai yang diajukan oleh Nia pada 27 Januari 2014 dengan nomor 0244/Pdt.G/2014/PAJS.
"Ini (surat pernyataan cerai) inisiatif dari Farhat, atas kesadaran Farhat. Ini kami jadikan bukti. Kami tidak berpikiran bahwa pernyataan tertulis itu tidak dibuat-buat," tekan Sitor.
Isu keretakan rumah tangga Farhat dan Nia bermula pada 2012. Diberitakan oleh salah satu tabloid hiburan ketika itu, Nia secara blak-blakan mengaku telah pisah ranjang dengan Farhat. Menanggapi berita tersebut, Farhat akhirnya buka suara.
"Ini sebenarnya rahasia keluarga. Tapi, kalau di rumah itu ranjang memang ada dua. Satu ranjang saya, satu ranjangnya anak. Ya, kalau tidur sih tetap seranjang, tapi kadang tidurnya sama anak. Ini salah persepsi aja," ujar Farhat ketika berbincang dengan Kompas.com per telepon di Jakarta, 12 September 2012.
Farhat merasa telah dikecewakan dengan ocehan istrinya tersebut di media massa. "Kecewa ya kalau dia bilang kayak gitu, enggak perlu bilang sabar ada batasnya, dan saya merasa terganggu harus selalu memberikan klarifikasi," lanjutnya.
Jika ocehan Nia di media mengarah ke keinginannya bercerai, Farhat mengaku siap-siap saja.
"Kalau dia mau 'lepas' (cerai), ya silakan saja kalau sudah bisa cari duit sendiri, sudah bisa terbang sendiri," ujar Farhat lagi ketika itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.