Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Java Jazz Festival 2014: Agar Dunia Melihat Indonesia

Kompas.com - 28/02/2014, 16:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Saban tahun di awal Maret, para pencinta musik jazz selalu menunggu hajatan musik jazz terbesar di Indonesia: Festival Java Jazz. Pada 2014, Java Jazz yang kini menggandeng sponsor utama sampo Clear menyuguhkan Jamie Cullum, Natalie Cole, dan Joey DeFrancesco Trio sebagai penampil spesial di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, 28 Februari hingga 2 Maret.

Prolog sudah digelar, yakni Brazillian Night pada 26 Februari. Acara yang diinisiasi Menteri Perindustrian MS Hidayat ini menampilkan Thais Motta, Toni Baretto, Robertino, Elfa's E Voices, dan Elfa’s Bosas.

Selalu ada penyanyi unggulan yang dihadirkan di Java Jazz, yang menjadi daya pikat pencinta jazz. Eric Benet sudah, lalu Gerald Albright, Chaka Khan, Sadao Watanabe, James Ingram, Jason Mraz, Dianne Reeves, Kenny "Babyface" Edmonds, Brian McKnight, Fourplay, Harvey Mason, New York Voices, Santana, dan sejumlah penyanyi jazz ngetop lain. Tahun ini, Jamie Cullum dan Natalie Cole dipasang sebagai penampil istimewa di panggung utama. Penonton harus membayar lagi untuk menonton mereka, di luar tiket reguler.

Beberapa penampil utama ini sebetulnya "digilir" saja, tanpa mengecilkan pamor mereka. Jamie Cullum, misalnya, sebenarnya sudah pernah tampil di panggung Java Jazz pada tahun 2007, tetapi tidak dipasang sebagai penampil utama. Waktu itu nama Cullum memang belum sebesar sekarang.

Incognito waktu pertama kali muncul juga dipasang di panggung spesial. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, grup ini bisa dinikmati cukup dengan tiket reguler karena lantas menjadi penampil langganan. Begitu pula dengan Dave Koz, Earth Wind & Fire, dan Lee Litenour yang sedikitnya pernah dua kali datang.

Yang pasti, para penampil mancanegara di Java Jazz ini adalah para pesohor yang memang berkualitas. Seperti beberapa kali dikatakan pendiri Java Jazz, Peter Gontha, festival ini menyuguhkan para musisi level atas, baik dari dalam maupun luar negeri. Artinya, ada proses seleksi untuk menyaring para artis. Dengan demikian, artis yang tampil di panggung ini pun bangga. Siapa yang meragukan kualitas seorang George Benson, misalnya, atau Bob James, atau Al Jarreau, atau Stevie Wonder?

Peter mengatakan, Java Jazz digelar pertama kali ketika Indonesia dilanda krisis dan ancaman disintegrasi. Ia bersama MS Hidayat dan Arifin Panigoro justru menggagas festival ini.

"Kami bersyukur Java Jazz kini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dan menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Konsep tahun ini adalah bringing the world to Indonesia karena bertujuan membuat mata publik dunia melihat Indonesia," ujar Peter dalam jumpa pers beberapa waktu lalu di Hotel Sultan Jakarta.

Presiden Direktur Java Festival Production Dewi Gontha merasa bangga Java Jazz sudah memasuki tahun ke-10. Dulu, sejumlah penyanyi jazz merasa takut untuk manggung di Indonesia, tetapi kini mereka justru bersemangat.

Artis dalam negeri
Jangan lupakan para artis dalam negeri yang akan menghibur penonton habis-habisan, termasuk Agnes Monica yang akan ngejazz juga. Ada Afgan yang berduet dengan Vina Panduwinata, lalu Raisa, Be3, Dira Sugandi, Jamie Aditya, Gugun Blues Shelter, hingga Marcell, RAN, dan Maliq & D’Essentials. Bagi ”orang lama”, penampilan Dian Permana Putra dan Indra Lesmana tentu selalu ditunggu.

Raisa bahkan akan tampil tiga hari berturut-turut. Pada hari pertama dan ketiga, Raisa akan berduet dengan Tulus dan Afgan. Adapun pada Sabtu (1/3), ia akan menguasai panggung sendirian.

"Tampil di Java Jazz itu kesempatan emas buat aku. Aku akan memberikan yang terbaik," kata Raisa.

Java Jazz akan memberikan kejutan lain di satu dekade perjalanannya. Panggung luar ruangan akan diisi juga dengan karnaval-karnaval kecil dan tari-tarian etnis.

Akhir pekan ini menjadi lebih berwarna dengan mendengarkan musik Java Jazz. Harga tiket harian Rp 500.000, tetapi jika langsung membeli untuk tiga hari menjadi Rp 1.200.000. Dengan hanya Rp 500.000, puluhan bahkan ratusan penyanyi mulai sore hingga tengah malam bisa dinikmati.

Untuk menonton penampilan spesial Jamie Cullum, pengunjung harus membeli lagi tiket Rp 250.000 (Jumat), sedangkan untuk Natalie Cole Rp 200.000 (Minggu). Jumlah penyanyi dan musisi yang tampil di Java Jazz tahun ini mencapai 1.370 orang. (IVV)

Jadwal lengkap bisa dilihat di www.javajazzfestival.com.
Jadwal Hari Pertama
Jumat, 28 Februari
16.30-17.30:
USAF Band of the Pacific
16.45-17.45:
Monita Tahalea &
The Nightingales
17.45-19.00:
Ron King Big Band
18.00-19.15:
Sadao Watanabe
18.30-19.30:
Cristina Morrison
19.00-20.00:
Thiagu Gentil e Robertinho Silva
19.00-20.00:
Dewa Budjana Band
19.15-20.30:
Richard Elliot
19.15-20.30:
Afgan feat
Vina Panduwinata
20.00-21.00:
Gilang Ramadhan With Adi Darmawan &
Ivan Nestorman
20.15-21.30:
Joey DeFrancesco Trio
20.30-21.45:
Jazz Funk Soul feat J Lorber J Haslip C Loeb E Harp L Cordew
20.30-21.45:
Earth, Wind, and
Fire Experience
21.30-22.45:
Tohpati & Friends
21.45-23.00:
James Taylor Quartet
21.45-23.00:
Allen Stone
22.00-23.00:
Sentimental Moods
22.00-23.00:
Oele Pattiselanno
22.45-00.00:
Indra Lesmana & Maurice Brown Project
23.00-23.45:
Solace Band
23.00-00.30:
Jamie Cullum
23.00-00.15:
Maliq & D’Essentials
00.15-01.15: Dave Koz
00.15-01.15:
Dwiki Dharmawan & Friends.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com