Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Wayang dan Musik Rock Berpadu

Kompas.com - 14/03/2014, 18:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Sebuah pementasan yang memadukan musik rock masa kini dengan gending pewayangan akan mengentak Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (15/3/2014), mulai pukul 19.30. Judul pementasannya, Wayang Orang Rock Ekalaya.

Menilik judulnya, pementasan yang diselenggarakan Titimangsa Foundation dan Djarum Apresiasi Budaya ini tidak hanya menyajikan pertunjukan musik, tetapi juga teater. Wayang orang yang ngerock. Wah, apa jadinya, ya?

Arie Dagienkz, penggagas pentas ini, mengatakan, mulanya ia ingin menyuguhkan sebuah pergelaran yang berbeda, yang belum pernah ada. Paduan musik etnik dan modern sudah bukan barang baru lagi. Banyak musisi telah melakukannya. Namun, wayang orang dan rock? Dengan kemasan unik, Arie yakin orisinalitas karya ini akan diapresiasi masyarakat.

"Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari, bahkan pakaian yang digunakan pun berbeda dari pakaian wayang seperti yang kita kenal selama ini. Pakem wayang orangnya tetap sama, tetapi dalam penyampaiannya sangat membumi," tutur Arie saat jumpa pers pementasan ini, dua pekan lalu, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta.

Mengapa Ekalaya? Arie memang tertarik dengan tokoh di kisah pewayangan itu, apalagi setelah mengetahui artinya. Ekalaya dalam bahasa Sanskerta berarti ia yang memusatkan pikirannya pada satu ilmu atau pelajaran. Ekalaya yang tak letih berlatih di hadapan sebuah patung merupakan simbol dari kegigihan dalam mencari ilmu tiada henti.

Dalam kisah Ekalaya, ada adegan perang menggunakan panah. Nah, di pementasan ini, panah itu diganti dengan gitar, gitarnya para rocker. Jadi, seperti perang memainkan musik rock dengan gitar.

"Kayaknya bakal seru ya, he-he-he. Nanti akan dibantu juga dengan teknologi hologram," kata Arie, yang mengawali karier sebagai penyiar radio, lantas presenter televisi, dan komedian ini.

Arie yang berperan sebagai sutradara dan narator pementasan ini bekerja sama dengan aktris Happy Salma sebagai produser. Para pemeran di pementasan ini bukanlah aktor yang biasa main di film atau teater, melainkan para musisi. Ini adalah debut bagi para gitaris panggung teater.

Stevie Item, gitaris Andra and The Backbone, didapuk menjadi Ekalaya. Jikun, gitaris /rif, memerankan Druna, dan Otong dari band Koil yang akan menjadi Arjuna. Sebuah pementasan tidak akan menarik tanpa kehadiran tokoh perempuan, yang tentu saja cantik. Karena itu dipilihlah Sophia Mueller yang memerankan Anggraeni.

Sejumlah band rock turut serta dalam pertunjukan ini, sebut saja Netral, Seringai, Roxx, Leonardo Ringo, Candil, Bonita, Iwa K, Yopie Item, dan The Brandals. Bontel dari band Float didaulat menjadi penata musik dan Hardiman Radjan sebagai art director.

Mimpi sutradara
Pementasan ini juga menjadi debut seorang presenter kocak Arie Dagienkz. Arie mengatakan, ia tidak sengaja menceburkan diri menjadi sutradara.

"Teman-teman yang mendorong saya, mereka bilang, 'udah lu aja yang jadi sutradara'," kata Arie menirukan teman-temannya.

Meski demikian, Arie sudah pernah menggeluti dunia ini sejak masih menjadi penyiar radio. Ia dulu merintis program drama radio di Prambors. Panggung dan radio memang berbeda, tetapi garis penyutradaraannya memiliki benang merah. Sutradara panggung tentu lebih berat.

"Menjadi sutradara pementasan memang mimpi gue dulu. Awalnya gue pikir sederhana, tapi ternyata ribet mesti ngatur lampu, blocking," ujarnya.

Banyak pelajaran berharga yang Arie rasakan melalui proyek ini.

"Proses adalah segalanya. Latihan dan kedisiplinan menjadi kunci," katanya.

Penasaran? Pementasan berdurasi 120 menit ini membanderol tiket seharga Rp 275.000 untuk kelas dua hingga Rp 875.000 untuk VVIP. Tidak mahal untuk sebuah pementasan musik rock. Setidaknya jika akting para pemeran buruk dan skenario dramanya kurang bagus, penonton bisa menyaksikan aksi para gitaris rock andal yang dijamin menyengat. (IVV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau