"Siapa pun yang jadi presiden, kita harus dukung. Kala salah, kita koreksi dan kritisi. Siapa pun nanti yang menang, kita harus akui," kata Rhoma saat diwawancarai seusai mencoblos di TPS 29 Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2014).
Menurut Rhoma, meskipun ia mendukung Prabowo Subianto menjadi presiden, kemenangan itu adalah bonus, dan bukan tujuan. "Yang pasti adalah kita tahu yang kita lakukan benar," ujar pendiri grup musik Soneta itu.
Ia menilai, menang atau kalah bukan merupakan kekuasaan yang dimiliki pemilih secara pribadi. Menang atau kalah, pasangan capres dan cawapres adalah hasil dari suara bangsa.
Sebelumnya, putri Rhoma, Debby Rhoma, sempat menulis dalam akun media sosial Facebook:
"Jika Joko Widodo nyapres & jika tidak ada Rhoma Irama dalam bursa capres 2014 saya bertekad untuk PINDAH DARI JAKARTA, & jika Joko Widodo terpilih menjadi Presiden 2014 maka saya bertekad untuk PINDAH NEGARA Sebagai warga Jakarta berharap mempunyai Gubernur yang istiqomah, yang komit dengan janjinya memimpin Jakarta setidaknya 1 periode, bukan 1/2 atau 1/4 periode.... ."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.