Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu "Indonesia Maharddhika" Sekarang dan Dulu

Kompas.com - 26/08/2014, 11:25 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Lagu "Indonesia Maharddhika"--yang dicipta oleh Guruh Soekarnoputra dan Roni Harahap, telah dipopulerkan lewat album kaset dan piringan hitam Guruh Gipsy (1976), yang disajikan oleh grup Gipsy--menjadi lebih kaya warna ketika digarap ulang dan disuguhkan oleh sejumlah artis musik lintas generasi dan genre dalam album Indonesia Maharddhika, yang baru diluncurkan pada 21 Agustus 2014 di Jakarta. Meski begitu, lagu "Indonesia Maharddhika" versi baru, yang diaransemen oleh music director sekaligus gitaris kenamaan Iwan Hasan bersama Keenan Nasution (drummer dan vokalis yang juga merupakan personel band Gipsy), Indra Lesmana (pemain keyboard), Rick Wakeman (pemain keyboard band legendaris YES dari Inggris), Once Mekel (vokal), dan Marcell (vokal) itu tak melupakan jejak lagu aslinya.

Hal itu begitu terasa hampir di sepanjang aransemen "Indonesia Maharddhika" versi baru. Buktinya, dalam empat bar pertama atau pada 30 detik awal aransemen lagu tersebut, para penikmat "Indonesia Maharddhika" versi lama tetap bisa merasakan ciri intro lagu itu, yang kental dengan permainan synthesizer.

Dengan arah yang dibuat oleh Iwan, aransemen lagu yang berusia hampir 40 tahun tersebut diperkaya dengan jenis-jenis musik jazz, salsa, rock, simfonik progresif, dan etnik. Para artis musik lain yang terlibat dalam garapan itu adalah Indra (synthesizer solo middle); Wakeman (synthesizer solo ending); Fitra Bagus (jazz scat vocals); Ubiet Raseuki (ethnic vocals); Siti Chairani Proehoeman (soprano vocals); Mohamad Kadri, Keenan, Marcell, dan Iwan (vokal latar); Adi Darmawan (bas); Indra Dauna (trompet); Dimas Pradipta (drum); Iwan (string quartet); Gee String (violin); Helmy Condro (viola); Yakobus (cello); Santos; serta Gamelan Saraswati dan I Gusti Kompiang Raka (gamelan Bali). Mereka "menggantikan" Gipsy, yang terdiri dari Odink Nasution (lead guitar), Keenan (drum), Chrisye (bas), Roni Harahap (piano), dan Abadi Soesman (keyboard).

Setelah 30 detik intro lagu "Indonesia Maharddhika", yang khas, aransemen berkembang secara progresif dengan jazz berbumbu scat vocals dan sedikit salsa sebelum menuju ke permainan gamelan Bali dari I Gusti Kompiang Raka di menit ketiga. Pada permainan gamelan itu, sekali lagi Iwan memertahankan aransemen asli sebagaimana versi lama.

Aransemen terus berkembang dengan jazz hingga memasuki menit kelima. Pada bagian tersebut, Iwan memberi sesuatu yang baru dengan permainan string quartet andalannya yang disambut pekikan vokal etnik dari Ubiet dan nyanyian Marcell.

Sesudahnya, Iwan menggunakan aransemen asli berupa lengkingan distorsi gitar listrik Oding dan cabikan bas Chrisye dari versi 1976, yang menjadi nyawa lagu "Indonesia Maharddhika" versi baru. Menuju empat menit terakhir lagu tersebut, aransemen dikawal bunyi-bunyian gamelan Bali I Gusti Kompiang Raka, permainan sythesizer Wakeman, dan vokal etnik Ubiet, sebelum para penyanyi latar, yang terdiri dari Kadri, Keenan, Marcell, Iwan, dan Siti Chairani membawakan lirik, "Cerah gilang gemilang/Harapan masa datang/Rukun damai mulia/Indonesia Tercinta."

Secara keseluruhan, hasil daur ulang lagu "Indonesia Maharddhika", yang diproduseri oleh YenNinotz, dengan pemerhati musik Bens Leo sebagai project director, dan direkam di Once Mekel Studio, berdurasi 15 menit 54 detik alias satu menit 24 detik lebih panjang dibandingkan dengan versi aslinya, yang berdurasi 14 menit 30 detik. Namun, bagi Iwan, penting untuk memertahankan ruh lagu aslinya.

"Sekali pun banyak komposisi baru yang saya bikin, dari tadinya bener-bener enggak ada, jadi ada alias bukan re-arrangement, saya memertahankan rasa hormat terhadap aslinya, sehingga cara saya memasukkan komposisi-komposisi itu saya buat sedemikian rupa, sehingga masih kelihatan saya respek kepada Guruh dan Roni," tekan Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com