"Ini ada lagu, yang saya tulis untuk menceritakan tentang sakit hati. Jadi kalau kita sakit hati itu seperti melempar bumerang yang ketika kira lempar akan segera balik lagi," kata Tulus menyajikan melempar "Bumerang" setelah "Merdu Untukmu" dan "Baru" lebih dulu membuka penampilannya.
"Itu tadi 'Bumerang', saya senang sekali bisa ketemu kalian langsung malam ini," lanjutnya. Setelah bercerita tentang rasa sakit hati lewat lagu "Bumerang", Tulus kemudian mengisahkan masa kecilnya.
"Berikutnya adalah sebuah lagu tentang binatang. Ini cerita tentang masa kecil saya, saya dulu dipanggil gajah. Awalnya saya enggak terima, tapi saya memutar otak untuk membuatnya menjadi sebuah lagu, 'Gajah'," tutur Tulus sebelum menyanyikan "Gajah" yang kemudian disambung dengan "Satu Hari di Bulan Juni".
Suasana kian "galau" ketika Tulus berbicara tentang pasangan hidup. "Berikutnya tentang manusia yang dibutuhkan manusia lain, tentang teman yang dibutuhkan teman yang lain, ini dia 'Teman Hidup'," ujarnya di intro lagu "Teman Hidup".
Tulus juga mengajak penyuka musiknya bergoyang. "Sebelum ke lagu-lagu bernyanyi bersama, gimana kalau kita nyanyi bersama dulu. Goyang ke kiri ke kanan saja," kata Tulus di awal "Lagu Untuk Matahari".
Namun, baru saja membuat penonton bergoyang, Tulus lagi-lagi membuat Sounds Fair kembali galau dengan tiga lagu lain dalam penampilannya, "1000 Tahun Lamanya", "Jangan Cintai Aku Apa Adanya", dan "Sepatu".
"Lagu berikutnya adalah yang diinjak-injak setiap hari, setiap hari berjalan bersama, tapi tidak bisa bersatu, ini dia Sepatu," ujar Tulus sebelum "Sewindu" menggenapkan repertoar yang disusunnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.