”Saya memberi gagasan visual dan Iwet yang menerjemahkannya dalam gambar,” kata Andien tentang bentuk kolaborasinya.
Untuk rancangan motif, Andien terinspirasi oleh ketangguhan perempuan Madura, termasuk para istri nelayan yang sering ditinggal suami untuk berlayar berhari-hari. Istri nelayan Madura disebut Andien sebagai tulang punggung keluarga.
”Dari ide itu, aku menggunakan tulang punggung sebagai motif,” kata perempuan bernama lahir Andini Aisyah Hariadi itu.
Yang mengagetkan Andien atas ajakan Iwet itu bukan masalah hajatan mode karena Andien beberapa kali hadir di pekan mode, termasuk New York Fashion Week, September lalu.
Andien kaget kala mendengar batik madura. ”Aku ini, kan, orang Madura. Bapakku orang Madura, ha-ha-ha...,” ujar Andien.
Ayah Andien, Didik Hariadi, berasal dari Sumenep, Madura, Jawa Timur. Adapun sang ibu, Henny Sri Hardini, berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. ”Jadi, yang satu gaya (bicara) Madura, yang satunya ngapak-ngapak, ha-ha-ha....”
Ngapak-ngapak adalah penggambaran dialek dan logat bicara gaya Jawa banyumasan. (XAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.