Sony, Rabu (17/12/2014), menarik rencana rilis film tersebut pada pekan Natal. Film fiksi ini mengangkat cerita tentang pembunuhan Kim oleh dua wartawan Amerika yang direkrut Badan Intelijen Amerika. Penarikan rencana dilakukan setelah jaringan bioskop menyatakan tidak akan memutar film itu setelah ada ancaman dari peretas untuk para calon penonton.
Clooney, Jumat (19/12/2014), dalam wawancara dengan Deadline.com, mengatakan tidak seorang pun menandatangani petisi yang dia dan agennya edarkan ke petinggi di industri film Hollywood untuk mendukung peluncuran film tersebut.
Aktor sekaligus sutradara--dua film yang dia sutradarai diedarkan Sony Pictures--juga mengkritisi media yang gagal menghubungkan serangan siber itu dengan Korea Utara. Pemerintah Amerika, Jumat, menyalahkan Korea Utara atas serangan siber itu.
"Kita bicara tentang sebuah negara nyata yang memutuskan konten apa yang bisa kita miliki. Sikap itu berpengaruh terhadap semua bagian dalam bisnis kita," tegas Clooney. "Kita tak bisa mengatakan bahwa kita tak bisa melihat sesuatu tentang Kim Jong Un."
Dalam serangan siber terhadap Sony dan para pegawainya, peretas memunculkan tampilan e-mail memalukan dan sebuah permintaan untuk membatalkan peluncuran film.
"Kita punya tanggung jawab untuk berdiri melawan ini. Kejadian ini bukan cuma soal Sony, tapi tentang kita semua, termasuk teman-teman baik saya di pers yang harus bertanya pada dirinya sendiri: Apa yang pentin? Apa cerita penting yang harus diliput?" tutur Clooney.
Kebanyakan media di Amerika meliput materi yang sudah diretas dari Sony, dari e-mail antara pegawai Sony dengan produser film.
Clooney memenangkan Oscar sebagai Aktor Terbaik ketika menjadi pemeran pembantu di film Syriana pada 2005 dan Film Terbaik untuk Argo pada 2012, memberikan perhatian terhadap cerita dalam "The Interview" yang menurut dia sekarang akan dinilai berbeda.
"Film yang kita buat adalah film-film dengan cerita menantang. Saya tidak mau melihat semua film bercerita tentang superhero. Tak ada yang salah dengan itu tetapi akan menyenangkan buat masyarakat untuk punya film lain (yang bukan tentang superhero)."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.