Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

r.i.s.a.r.a: Dua Artis Berkisah tentang Makhluk Halus

Kompas.com - 21/12/2014, 20:04 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kisah-kisah pendek pengalaman pribadi mengenai makhluk halus telah menjadikan artis peran, penyanyi, dan pembawa acara Sara Wijayanto bersama sahabatnya, vokalis Risa Saraswati, duo pencerita di Twitter dengan hashtag atau tanda pagar (tagar) #risara setiap malam Jumat. Kisah-kisah itu kini dikemas menjadi sebuah buku yang berjudul r.i.s.a.r.a.

"Ini buku pertama saya dengan Risa. Risa memang penulis, seniman, musisi juga. Saya belajar banyak sama dia. Saya terinspirasi setelah membaca buku-buku dia. Saya nge-fan banget sama Risa. Ya, terus terang kami sering share di Twitter yang kami kasih hashtag #risara, dan ternyata peminatnya banyak banget, banyak yang kirim foto untuk dibaca ada apa di belakang mereka," cerita Sara, yang bersama Risa meluncurkan buku r.i.s.a.r.a di kawasan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat lalu (19/12/2014).

"Melalui Sara, saya yang tadinya kalau ada apa-apa biasa dipendam, tapi saya bisa share apa pun dengan dia," timpal Risa.

Dalam buku setebal 162 halaman itu, Sara dan Risa mengaku sama-sama bisa merasakan dan melihat kehadiran makhluk halus. Mereka menceritakan secara runut kemampuan tersebut.

"Aku mulai bisa melihat (makhluk halus) dari (usia) delapan tahun. Awalnya, takut, ya seperti anak-anak lah takutnya. Tapi, kemudian, kemampuan itu hilang lima tahun, dan mulai lihat lagi umur 17 tahun, tapi lagi-lagi hilang sampai umur 20 tahun," cerita Sara, yang istri ilusionis Demian Aditya.

"Waktu baca cerita Risa, ternyata dia lebih parah dan enggak bisa membedakan mana manusia mana hantu. Dia malah merasa bertetangga dengan orang Belanda, tapi ternyata dia baru sadar itu hantu," lanjut Sara.

Sara dan Risa mengaku sering dibilang gila.

"Ada percakapan kami berdua bagaimana orang menghujat kami, bilang kami akting, pembohong, gila. Di-bully sih enggak, tapi diketawain. Waktu itu pas SD, aku lihat kuntilanak seram dan aku bilang ke yang lain, aku malah dikucilkan," kenang Sara.

Buku r.i.s.a.r.a juga menceritakan bagaimana Sara dan Risa berusaha keras menutup kemampuan mereka merasakan dan melihat kehadiran makhluk halus, tetapi tak berhasil.

"Zaman sekolah saya pernah kehilangan 'sahabat' bule zaman Belanda saya itu. Tapi, ternyata mereka kembali lagi. Nah, saya pura-pura enggak mau merasakan mereka, lihat mereka, tapi mereka malah makin mengganggu, ada jilatan-jilatan di punggung," kisah Risa mengenai hantu Belanda-nya itu.

"Pada saat saya terganggu, oke saya tanya mereka maunya apa. Ternyata, mereka cuma pengin cerita mereka didengerin aja," lanjutnya.

Akhirnya, Sara dan Risa memilih untuk menerima kemampuan mereka itu.

"Berjalannya waktu yang sampai belasan tahun, ya apa yang diberikan ini, kami ingin menyelaraskan, lebih terasa. Malah, saya lebih terasa, karena sekarang dibimbing Risa semenjak kami sama-sama mengisi program televisi," tutur Sara.

Di luar pengalaman tersebut, r.i.s.a.r.a disebut Sara dan Risa tetap memiliki pesan moral.

"Horor itu katanya hantu suka mencelakakan manusia. Saya dan Sara ingin berbagi pengalaman, enggak semua begitu. Mereka enggak minta ditolong, mereka hanya ingin didengar ceritanya saja," ujar Risa.

"Buku ini bukan hanyak soal penampakan, seramnya hantu, tapi soal bagaimana mereka. Jangan kita melakukan hal bodoh, seperti mereka yang menyesal tidak mendengarkan orangtua, atau mati bunuh diri. Jangan sampai kita menyesal seperti mereka," tekan Sara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau