Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2015, 19:26 WIB
LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Malam penghargaan Grammy 2015 diwarnai aksi panggung Sia yang menyanyikan lagu "Chandelier" secara teatrikal. Di depan televisi, penonton hanya bisa menyaksikan wajah cantik para penari balet yang bergumul menampilkan tiap adegan. Hingga akhir pertunjukan, Sia bernyanyi sambil menghadap tembok bagian belakang dekor.

Selama hampir separuh lagu menunggu-nunggu di manakah sosok penyanyi "Chandelier", penonton kemudian tersadar bahwa perempuan yang menghadap tembok itulah penyanyinya. Gerakan menyanyi hanya tampak dari bahu naik turun saat menarik napas.

Itulah Sia yang bernama lengkap Sia Furler, penyanyi, musisi, dan penulis lagu beraliran elektropop asal Australia. Setiap kali manggung, bahkan dalam acara sehebat Grammy pun, Sia enggan menampakkan wajahnya. Ia selalu menutup wajah dengan rambut palsu yang bagian depannya tergerai hingga menutup wajah.

Perempuan berusia 39 tahun ini merupakan orang kreatif di balik sukses sejumlah penyanyi ratu pop, seperti Beyonce, Britney Spears, dan Rihanna. Ia menciptakan lagi-lagu yang terbukti laris untuk para penyanyi tenar itu.

Sia punya alasan sendiri mengapa tidak mau menampakkan wajahnya saat pentas, yang kalau ia mau pasti bisa menyaingi ketenaran Madonna atau Lady Gaga karena sama-sama nyentrik dan kreatif serta genius dalam bermusik. Seperti dikutip Hollywoodlife.com, Sia mengatakan menutupi wajahnya karena tidak menyukai ketenaran.

"Jika saja orang-orang tahu bagaimana rasanya menjadi orang terkenal, mereka pasti tidak akan pernah mau menjadi terkenal," ujar Sia.

Sikap nyentrik ini bahkan ia tuangkan dalam lagu berjudul "My Anti-Fame Manifesto" pada 2013.

"Bayangkan saja, banyak stereotipe dikenakan kepada selebritas. Harapan akan karakter yang ideal. Dan, jika harapan itu tidak kesampaian, mereka akan mengkritik setiap hari dan wartawan mengabarkannya ke mana-mana," tuturnya.

Penampilan Sia dalam ajang Grammy itu seperti menegaskan ulang sikapnya. Dia memilih dua penari balet berambut sama untuk mewakili penampilannya.

Kepada Chris Conley dalam acara bincang-bincang, Sia menyatakan, dirinya tidak ingin dikenal dan menjadi terkenal.

"Saya tidak ingin dikritik tentang penampilan saya di internet. Bertahun-tahun saya menulis lagu untuk para bintang. Saya berteman dengan mereka dan melihat sendiri seperti apa hidup mereka. Sesuatu yang sama sekali tidak saya inginkan.”

Sia sebenarnya telah terjun ke industri musik pada akhir 1990-an. Namun, seiring dengan namanya yang semakin melambung, ia semakin menutup wajahnya. Ia selalu meminjam tubuh dan wajah para penari setiap kali menyanyi untuk mempromosikan albumnya, termasuk lagu ”Chandelier”. Nyatanya Sia memang tidak perlu menampakkan wajah untuk menjadi musisi dan penyanyi luar biasa. (Lusiana Indriasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau